Kebutuhan Smelter Meningkat, Penjualan Nikel Semester I Harita Nickel Naik 29%

Katadata/Lona Olavia
Hasil produksi nikel sulfat (NiSO4) dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL) bagian dari Harita Nickel.
Penulis: Happy Fajrian
31/7/2024, 18.57 WIB

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melaporkan pendapatan pada semester I 2024 sebesar Rp 12,80 triliun, meningkat 25% dibandingkan Rp 10,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya produksi dan volume penjualan bijih nikel.

Kapasitas produksi terus tumbuh dengan naiknya kapasitas dari smelter RKEF dan fasilitas pemurnian HPAL. Volume penjualan bijih nikel di paruh pertama tahun 2024 tercatat mencapai 8,37 juta wet metric ton (wmt), naik 29% dibandingkan dengan 6,49 juta wmt pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Operasi penambangan perusahaan menunjukkan peningkatan penjualan bijih nikel dari kuartal ke kuartal karena naiknya kebutuhan untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel,” kata perusahaan melalui siaran pers, Rabu (31/7).

Operasi smelter RKEF mengalami peningkatan output produksi FeNi sebesar 69% dari tahun ke tahun, mencapai 63.414 ton, melebihi kapasitas produksi. Operasi HPAL juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan peningkatan output MHP Ni sebesar 28% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dengan total 38.334 ton.

Pertumbuhan ini juga turut didukung oleh peningkatan produksi fasilitas pemurnian dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL) yang melebihi kapasitas produksi dan fasilitas pemurnian HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), yang sudah mulai produksi di kuartal kedua 2024.

Laba kotor untuk kuartal kedua 2024 mencapai Rp 2,21 triliun, naik 36% dari Rp 1,62 triliun pada kuartal pertama. Peningkatan ini juga didukung oleh membaiknya harga nikel global di kuartal kedua yang memberikan kontribusi positif terhadap laba kotor perusahaan.

EBITDA meningkat 49% menjadi Rp 3,17 triliun pada kuartal II, naik dari Rp 2,13 triliun pada kuartal sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal kedua ini adalah Rp 1,81 triliun, naik 80% dari Rp 1 triliun pada kuartal pertama.

Lukito Gozali, Head of Investor Relations, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel, mengatakan bahwa hasil paruh pertama 2024 mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan.

“Meskipun kondisi pasar yang bergejolak, kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi kami dan mempertahankan profitabilitas yang kuat. Inisiatif strategis kami dan peningkatan efisiensi yang terus-menerus telah menempatkan kami dengan baik untuk memenuhi permintaan global yang meningkat akan nikel, terutama di sektor baterai kendaraan listrik,” kata Lukito.

Dia menambahkan bahwa Harita Nickel tetap fokus pada ekspansi kapasitas produksi dan optimalisasi operasinya. Investasi strategis perusahaan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian diharapkan dapat lebih meningkatkan produksi dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.