SKK Migas mengatakan Mubadala Energy, operator wilayah kerja (WK) South Andaman, saat ini sedang menyusun skenario rencana pengembangan atau plan of development (POD) potensi migas di sana.

“Ditargetkan bahwa POD ini bisa kami selesaikan di sekitar Oktober 2024,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat ditemui di Jakarta pada Rabu (14/8).

Dwi mengatakan Mubadala saat ini masih mengkalkulasi seluruh aspek yang mask dalam rencana pengembangan di WK South Andaman seperti kebutuhan platform untuk hasil produksi.

Mengingat Mubadala berhasil mendapatkan satu Giant Discovery dan satu Big Fish yang terdiri atas Sumur Layaran-1 dengan potensi gas mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF), dan Sumur Tanglkulo-1 dengan potensi gas sebesar 2 TCF.

Menurutnya saat ini waktu yang tepat bagi Mubadala Energy menyusun desain POD. “Perlu bangun LNG nanti itu pasti akan disalurkan ke Sumatera. Nanti kami kalkulasi kebutuhan industri,” ujarnya.

Selain itu, untuk mensukseskan produksi WK South Andaman Dwi mengatakan pihaknya sedang melakukan studi untuk merevitalisasi kilang LNG Arun yang nantinya digunakan untuk menampung hasil produksi gas di South Andaman.

Sebelumnya, pemerintah berencana membangun kilang gas alam cair (LNG) baru di Aceh. Langkah ini sebagai upaya untuk mengganti fasilitas yang sudah tua di provinsi tersebut.

"Karena kilang di Arun tidak semua peralatan bisa digunakan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji di kantornya, Jakarta, Kamis (11/1).

Rencana pembangunan kilang mulai berhembus saat Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kilang LNG Arun tidak bisa digunakan untuk menyerap potensi gas yang ada di Aceh.

Sebagai informasi, gas bumi dari Sumatera Bagian Utara telah lama berproduksi. Lapangan Arun mulai mengalirkan gas pada awal 1970-an. Ketika itu, perusahaan asal Amerika Serikat, Mobil Oil (lalu menjadi ExxonMobil Oil), yang melakukan pengeboran.

Produksi gas tersebut sebagian besar diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Sisanya untuk pabrik Pupuk Iskandar Muda dan Pembangkit Listrik. Bertahun-tahun kemudian kilang LNG Arun menjadi mati suri karena kurangnya pasokan gas.

Kabar baik baru muncul pada 2022. Pemerintah menyebut adanya potensi cadangan gas besar alias giant discovery di utara Aceh, termasuk Blok Andaman.

Terkait rencana pembangunan kilang, menurut Tutuka, semua pihak dapat mengerjakannya. “Bisa (Mubadala), bisa siapa saja,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani