Pertamina Patra Niaga Optimistis BBM Satu Harga Segera Terwujud di Papua-Maluku

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/nym.
Ilustrasi, warga mengantre mengisi BBM di SPBU Kampung Susumuk, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Kamis (24/8/2023).
Penulis: Agung Jatmiko
18/8/2024, 17.49 WIB

PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, optimistis BBM Satu Harga segera terwujud di seluruh wilayah Papua dan Maluku.

Optimisme ini didasarkan pada fakta, bahwa tinggal delapan titik dari target 152 SPBU yang ditetapkan. Delapan titik yang dimaksud, terdiri dari tiga di Papua Pegunungan, dua titik masing-masing di Maluku dan Maluku Utara, serta satu titik di Maluku Barat Daya.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi mengatakan, dengan tersisa delapan titik di wilayah Papua dan Maluku, maka pihaknya berharap ada campur tangan pemerintah dalam menyelesaikan target BBM Satu Harga di wilayah tersebut tahun ini.

Ia menjelaskan, pembangunan SPBU sendiri masih dalam progres dan dua minggu lalu perwakilan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku telah bertemu dengan BPH Migas dan Kementerian ESDM di Ambon untuk membahas penyelesaian program tersebut.

Peresmian penyalur BBM Satu Harga di daerah 3T (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/nym)

"Memang beberapa waktu lalu ada kendala terkait lokasi karena melihat kurangnya peminat maka diganti lagi tempatnya sehingga kini semua dalam progres pembangunan. Oleh karena itu kami berharap adanya peran dari pemerintah dalam membantu progres pembangunan BBM Satu Harga sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat" kata Sunardi, dikutip dari Antara, Minggu (18/8).

Menurutnya, jika target tidak mundur lagi maka direncanakan pada Oktober 2024 semua SPBU sudah beroperasi, sehingga semua sesuai dengan rekomendasi dari pusat.

BPH Migas sendiri berupaya mendorong percepatan program BBM Satu Harga pada 2024, yang merupakan wujud nyata kehadiran negara memenuhi kebutuhan energi, khususnya masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T.

Program ini merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo, yang telah dilaksanakan sejak 2017. Hingga tujuh tahun, program ini masih terus berjalan, dan direncanakan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Program BBM Satu Harga termasuk dalam RPJMN Tahun 2020-2024, dengan target terbangun 612 penyalur pada periode 2017-2024 dari target semula 583 penyalur sesuai SK Dirjen Migas Nomor 143.K/HK.02/DJM/2021.

Reporter: Antara