ESDM Lelang 3 WK Migas, RI Dapat Bonus Tanda Tangan Rp 13,1 M

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).PHE ONWJ berhasil mencapai produksi pada tahun 2022 sebesar 27.593 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak dan 74,49 million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk gas.
Penulis: Mela Syaharani
20/5/2025, 15.09 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka lelang wilayah kerja (WK) migas periode pertama 2025. Plt Direktur Jenderal Migas, Tri Winarno mengatakan ketiga WK tersebut adalah WK Gagah, WK Perkasa, dan WK Lavender.

“WK Gagah yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sekitar 173 juta barel minyak atau 1,1 triliun kaki kubik gas," kata Tri dalam acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Banten, Selasa (20/5).

Selanjutnya, WK Perkasa yang terletak di daratan dan lepas pantai Provinsi Jawa Timur memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sekitar 228 juta barel minyak atau 1,3 triliun kaki kubik gas.

“Terakhir, wilayah kerja Lavender. WK ini ditawarkan khusus hanya kepada Pertamina sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2021 Pasal 39,” ujar Tri.

WK yang terletak di onshore dan offshore Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara ini memiliki potensi sumber daya gas sekitar 10 triliun kaki kubik gas. Tri menyebut WK ini ditawarkan langsung ke Pertamina karena perusahaan migas nasional tersebut sebelumnya sudah melakukan joint study di WK tersebut.

Sementara itu, pemerintah masih membuka lelang secara umum bagi dua WK lainnya yakni Gagah dan Perkasa. “Secara keseluruhan, ketiga wilayah kerja yang akan ditawarkan memiliki total potensi sekitar 2,2 miliar barel setara minyak,” ucapnya.

Tri menyampaikan ada dua hal menarik dalam periode lelang putaran satu 2025. Pertama, bagi hasil untuk kontraktor mencapai 45% hingga 50%, sebelumnya sekitar 15% hingga 30%. Dia menyebut perubahan ini untuk mendorong investasi, terutama eksplorasi yang lebih agresif.

Kedua, terkait bonus tanda tangan (signature bonus) yang relatif rendah, sekitar US$ 200-300 ribu atau Rp 3,28-4,92 miliar. “Ini juga relatif lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang nilainya minimal US$ 1-2 juta,” katanya.

Berikut data lelang tiga WK di atas:

WK Gagah

Lokasi: Sumatra Selatan

Perkiraan sumber daya: minyak 173 MMBO dan 1,1 TCF gas

Ukuran: 1.595,48 km2

Minimum komitmen pasti: G&>, akuisisi serta proses seismik 2D 100 km

Bonus tanda tangan: lelang terbuka minimal US$ 300 ribu

Tipe kontrak: cost recovery

Besaran split dalam kontrak: 60:40 minyak dan 55:45 gas

WK Perkasa

Lokasi: onshore dan offshore Jawa Timur

Perkiraan sumber daya: 228 MMBO minyak atau 1,3 TCF gas

Ukuran: 8.499,72 km2

Minimum komitmen pasti: G&>, akuisisi serta proses seismic 200 km2

Bonus tanda tangan: lelang terbuka minimal US$ 300 ribu

Tipe kontrak: cost recovery

Besaran split dalam kontrak: 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas

WK Lavender (tawaran langsung kepada Pertamina)

Lokasi: onshore dan offshore Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara 

Perkiraan sumber daya: gas 10 TCF

Ukuran: 8.206,95 km2

Minimum komitmen pasti: G&>, seismik 200 km, dan seismik 100 km2

Minimum komitmen kerja: satu ekplorasi selama empat tahun

Bonus tanda tangan: minimal US$ 200 ribu

Tipe kontrak: cost recovery

Besaran split dalam kontrak: 55:45 untuk minyak, dan 50:50 untuk gas

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani