Sumur Minyak Rakyat akan Dinaungi BUMD untuk Cegah Ledakan Seperti di Blora

ANTARA FOTO/Azi/nzr/agr/YU
Anggota Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Blora menunjukkan lokasi kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Minggu (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.
19/8/2025, 16.22 WIB

Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dwi Anggia, mengatakan pemerintah akan mengatur agar sumur rakyat dinaungi di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Koperasi dan/atau UMKM, kerjasama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Hal itu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa sumur minyak milik masyarakat yang terletak di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Minggu (17/8)

Anggia mengatakan, kebijakan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM no 14 th 2025,  tentang Kerja Sama Pengelolaan  Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.  Aturan tersebut akan mengatur tentang kerja sama operasi, kerja sama teknologi khususnya untuk sumur masyarakat yang sudah berjalan.

"Disini diatur tata kelola selama berproduksi dengan perbaikan bertahap sesuai Good Engineering Practices, selama periode 4 tahun,” ujarnya kepada Katadata, Selasa (19/8).

Menurut Anggita,  peristiwa meledaknya sumur Blora menjadi pengingat bagi seluruh pihak tentang pentingnya faktor keselamatan kerja dalam proses produksi minyak sumur masyarakat,dan penting untuk melakukan tata kelola yang baik.  BUMD, Koperasi, dan KKKS nantinya akan bertanggung jawab melakukan perbaikan tata kelola termasuk aspek lingkungan dan keselamatan. 

Dia menegaskan permen tersebut berlaku hanya untuk sumur masyarakat yang sudah terlanjur ada, bukan untuk dibuka sumur masyarakat baru. Nantinya akan ada daftar hasil inventarisasi sumur masyarakat. 

Dia meminta pemerintah daerah segera merampungkan inventarisir sumur masyarakat.

Kronologi Sumur Minyak Blora Terbakar

Sebelumnya, telah terjadi kebakaran dan ledakan di sebuah sumur minyak milik masyarakat yang terletak di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Minggu (17/8). Insiden ini menyebabkan tiga orang tewas dan dua orang dirawat karena menderita luka bakar serta memaksa 50 kepala keluarga mengungsi ke tempat lain.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Mulyowati, mengatakan kebakaran dipicu blow out atau ledakan pada sumur minyak masyarakat. Ledakan disertai semburan gas menyebabkan kobaran api sulit dikendalikan.

Bupati Blora, Arief Rohman sebelumnya menyayangkan masih adanya aktivitas pengeboran minyak rakyat tanpa izin yang mengabaikan aspek keselamatan warga.

“Lahannya memang milik warga, tapi ini sumur minyak masyarakat yang belum legal. Kalau mau beroperasi tentu ada syarat dan izinnya. Kami sangat menyayangkan karena lokasi sumur berada di belakang rumah warga, sehingga rawan membahayakan,” kata Arief dikutip dari Antara, Selasa (19/8).

Menyikapi insiden ini, Bupati mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak lagi melakukan aktivitas penambangan tanpa izin. Dia menyarankan masyarakat untuk mengurus izinnya terlebih dahulu sebelum beroperasi.

“Sumur minyak di sini kami minta dihentikan sementara, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Saat ini kita bersama-sama berupaya memadamkan api,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau warga yang tinggal dekat lokasi kebakaran untuk mengungsi sementara waktu. Hal ini guna mengantisipasi risiko lanjutan, karena api hingga saat ini masih belum berhasil dipadamkan.

Tiga korban meninggal dunia yakni: 

  • Tanek (60), perempuan, warga RT 01 RW 02 Desa Gandu.
  • Sureni (52), perempuan, warga RT 04 RW 01 Dukuh Gendono.
  • Wasini (50), perempuan, warga RT 02 RW 01 Dusun Bendono.

Selain itu, dua korban lain masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Sardjito Yogyakarta, yakni Yeti (30) dan AB (2), keduanya warga Desa Gandu.

Tidak hanya manusia, hewan ternak pun turut terdampak. Sebanyak enam ekor sapi dan tiga ekor kambing berhasil diselamatkan, namun satu sapi dan dua kambing dilaporkan mati terbakar.

Kerusakan rumah warga juga cukup parah. Satu rumah milik Tamsir, warga Dukuh Gendono, mengalami rusak berat. Sementara empat rumah lainnya milik Sureni, Sukrin, Suntari, dan Suparman, terdata rusak sedang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani