Wabah virus corona yang semakin masif menjalar ke sejumlah negara turut membuat pelaksanaan event tahunan di Indonesia ikut terdampak. Penyelenggara pameran furnitur International Furniture Expo (IFEX) 2020, Dyandra Promosindo menyatakan bakal menunda pelaksanaan event tersebut hingga waktu yang belum ditentukan.
Pameran IFEX 2020 semula akan diselenggarakan pada 12-15 Maret 2020 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kepada semua mitra IFEX 2020, setelah pertimbangan yang cermat tentang kesehatan peserta pameran, pembeli dan pengunjung potensial serta melihat masalah virus Covid-19, PT Dyandra Promosindo dan HIMKI sebagai penyelenggara IFEX 2020 menunda IFEX 2020," tulis Dyandra Promosindo dalam akun Instagramnya, Rabu (26/2).
(Baca: Olimpiade 2020 di Jepang Terancam Batal Imbas Meluasnya Wabah Corona)
Terkait pembatalan ini, calon peserta pameran yang telah membayar, akan memperoleh hak yang sama apabila pameran IFIX nanti diselenggarakan dalam waktu dekat. Sebaliknya, jika calon peserta berniat menarik diri dari pemeran, pihak penyelenggara menyatakan bakal menggembalikan 100% dana yang sudah dibayarkan sesuai kontrak.
Dikonfirmasi terpisah, Public Relations Manager, Dyandra Promosindo, Dahnia Chairunnisa kepada katadata.co.id membenarkan kabar penundaan tersebut. Dahlia menyebut, situasi saat ini merupakan kondisi tak terduga. Namun, menimbang berbagai faktor kesehatan dan rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO) menjadikan agenda tersebut tak dapat digelar dalam waktu dekat.
"Potential loss mungkin ada, tapi mungkin tak serta merta menurunkan profit karena acara ini kan tidak dicancel, tapi hanya ditunda," ujarnya kapada katadata tanpa merinci potensi kerugian yang dialami perusahaan.
(Baca: Pengusaha Targetkan Ekspor Furnitur Tahun Ini Capai US$ 2 Miliar)
Meski demikian, dia menyebut antusiame peserta pameran maupun calon pembeli (buyers) dari dalam negeri maupun luar negeri cukup besar. Hal ini salah satunya dikarenakan dua event pameran furnitur regional yang sedianya juga diselenggarakan di Malaysia dan Singapura tahun ini tak digelar. Sehingga, banyak buyers yang beralih ke acara pameran di Jakarta.
Menurut data perusahaan, IFLEX 2019 setidaknya dihadiri 12 ribu pengunjung dan pembeli. Sementara pada tahun ini, jumlah tersebut diharapkan naik menjadi sekitar 13 ribu orang.
Berdasarkan profil negara pembeli, pembeli pameran di furnitur terbesar berasal dari Amerika Serikat (AS), diikuti India dan Tiongkok.
"Pembeli dari mainland China memang yang terbesar ketiga menurut data tahun lalu, tapi kami belum bisa perkirakan jumahnya di tahun ini," ujar Dahnia.
Tak hanya di Indonesia, wabah corona juga menyebabkan acara pameran di sejumlah negara batal terselenggara. Seperti yang terjadi pada ajang pameran teknologi dan telekomunikasi tahunan, Mobile World Congress (MWC 2020) yang seharusnya dilaksanakan pada 24-27 Februari 2020 di Barcelona, Spanyol. Acara ini batal digelar karena meningkatnya kekhawatiran global akibat penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, ajang bergengsi Olimpiade 2020 di Jepang terancam batal di tengah meluasnya wabah virus corona. Sejatinya Olimpiade digelar di Tokyo, ibu kota Jepang, pada musim panas, Juli 2020.
(Baca: Korban Tewas Virus Corona Tembus 2.700, Kasus Merebak di Timur Tengah)
Anggota Senior dari Komite Internasional Olimpiade (IOC) Dick Pound mengatakan bila terbukti bahwa terlalu berbahaya untuk menyelenggarakan Olimpiade di Tokyo, maka penyelenggara kemungkinan lebih memilih untuk membatalkan acara tersebut dibandingkan menunda atau memindahkan lokasinya.
Pound, juara renang asal Kanada yang telah berada dalam IOC sejak 1978, mengestimasi ada waktu sekitar tiga bulan untuk menentukan nasib Olimpiade di Jepang. “Dalam waktu tersebut, yang akan dipertanyakan adalah ‘Apakah ini di bawah kontrol yang cukup sehingga kita bisa percaya diri untuk pergi ke Tokyo atau tidak?’,” kata dia dalam wawancara dengan The Associated Press.
Ia menjelaskan, seiring semakin dekatnya waktu penyelenggaraan, banyak hal yang harus mulai disiapkan, dari mulai keamanan, makanan, tempat penyelenggaraan hingga hotel.
Di sisi lain, media juga akan membangun studio siaran di lokasi. Jika IOC memutuskan bahwa kompetisi olah raga tersebut tidak bisa terlaksana sesuai jadwal di Tokyo, “Anda kemungkinan tengah melihat pembatalan,” ujarnya.
Hingga saat ini, total korban tewas akibat virus corona di seluruh dunia menembus 2.700 dengan jumlah kasus lebih dari 80 ribu.