RI Dianggap Negara Maju, Keringanan Tarif dari AS Berpotensi Dicabut

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi. Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
24/2/2020, 16.44 WIB

Dengan masuknya Indonesia pada kategori negara maju, ia memperkirakan Indonesia akan rentan terkena tuduhan subsidi dari AS. Sebab, batasan minimum atau de minimis toleransi untuk memberikan subsidi perdagangan untuk Indonesia lebih rendah dari sebelumnya.

"Sehingga Indonesia akan semakin sulit untuk membela diri dan membuktikan bahwa Indonesia tidak mengsubsidi produk tersebut," katanya.

(Baca: Kadin: Jadi Negara Maju, Indonesia Tetap Dapat Fasilitas Bea Masuk AS)

Sebelumnya, AS melalui Kantor Perwakilan Perdagangan atau USTR mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang. Hal ini diketahui berdasarkan informasi yang disampaikan USTR melalui laman resminya pada Senin (10/2).

Hal ini membuat Indonesia tidak bisa menerima perlakuan khusus pada subsidi dan countervailing measures lantaran dianggap sebagai negara yang mampu. Batas minimum nilai barang impor AS dari negara maju yang dibebaskan dari penyelidikan bea masuk anti subsidi berubah sebesar 1%, lebih kecil dari batas de minimis negera berkembang sebesar 2%.

Keputusan tersebut dilihat berdasarkan pendapatan nasional bruto atau GNI suatu negara berdasarkan data Bank Dunia. USTR juga mempertimbangkan porsi perdagangan suatu negara terhadap dunia sesuai data the Trade Data Monitor.

"Untuk tujuan hukum CVD AS, Perwakilan Dagang AS menganggap negara-negara dengan pangsa 0,5 persen atau lebih dari perdagangan dunia sebagai negara maju," kata USTR dalam pemberitahuan federalnya.

USTR juga mengeluarkan sejumlah anggota G20 dari daftar negara berkembang seperti Argentina, Brazil, India, dan Afrika Selatan.

Amerika Serikat saat ini masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia. Ekonomi Negara Paman Sam ini hingga kini merupakan yang terbesar dunia, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika