Peretail Modern Batasi Penjualan Gula karena Pasokan Menipis

Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi, gula pasir sedang dikemas di pasar, Jakarta, Kamis (17/04). Retail modern mulai membatas penjualan gula karena pasokan yang terbatas.
17/2/2020, 22.50 WIB

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan sebelumnya mengatakan antisipasi kenaikan harga gula konsumsi telah meningkat 4% dibandingkan Januari 2020. "Harga kenaikan gula mencapai 4% sehingga harus antisipasi diturunkan," ujar dia.

Sedangkan Menteri Syahrul Yasin Limpo mengatakan Indonesia akan mengimpor gula untuk kebutuhan konsumsi dan industri. Menurutnya, importasi tersebut akan dilakukan pada pekan ini.

"Segera, importasi dilakukan minggu ini juga," kata Yasin usai menghadiri rapat koordinasi pangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Berdasarkan catatan Asosiasi Gula Indonesia (AGI), stok gula konsumsi pada awal 2020 mencapai 1,08 juta ton dengan produksi gula sepanjang tahun ini berkisar 2,05 juta ton. Sedangkan konsumsi selama setahun diperkirakan sebesar 3,16 juta ton. Dengan demikian, defisit gula konsumsi akan mencapai 29 ribu ton pada tahun ini.

Kebutuhan gula diproyeksi akan menanjak menjelang hari raya Idul Fitri. Yudi memperkirakan kebutuhan gula pada Mei mencapai 250 ribu ton per bulan. Sedangkan, saat hari raya kebutuhan gula akan meningkat 150 ribu ton. "Jadi perlu antisipasi dengan impor sebelum musim giling," ujar Yudi.

(Baca: Asosiasi Gula: Jika Tak Impor, Harga Gula Bakal Merangkak Naik)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika