Genjot Penyaluran Beras Komersil, Bulog Ekspansi Jaringan Pemasaran

Seorang petugas melakukan peninjauan gudang beras di Perum Bulog diver DI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta, (10/1). Pada 2020, Bulog akan menambah 10 ribu unit Rumah Pangan Kita untuk menggenjot penjualan beras komersil.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
11/12/2019, 19.00 WIB

Selain itu, Bulog juga menggandeng sejumlah e-commerce untuk menjual beras secara komersil. Kerja sama tersebut dilakukan antara lain dengan Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan Blanja.com.

Bulog juga bekerja sama dengan Grab Kios untuk menyalurkan berasnya. Penjualan dengan masing-masing mitra tersebut ditargetkan dapat mencapai 100 kilogram per bulan.

Di sisi lain, Bulog juga akan menjual beras ke karyawan perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya, Bulog diketahui telah menjual beras komersil ke PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI).

"Memang kalau bicara komersial, butuh effort besar," kata dia.

(Baca: Masalah Bulog di Masa Buwas, dari Hilangnya Rastra hingga Mafia Beras)

Di luar upaya tersebut, Bulog tetap menggandeng sejumlah distributor beras. Dengan demikian, jaringan komersial Bulog akan semakin luas di setiap daerah. Imam menargetkan, perluasan jaringan pasar bisa dilakukan selama dua tahun.

Bila penjualan komersial meningkat, Imam menilai operasi pasar tidak kembali diperlukan. Meski begitu, Bulog tetap mempersiapkan stok beras bila sewaktu-waktu diberikan penugasan oleh pemerintah untuk stabilisasi harga beras.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika