Pemerintah menilai kesepakatan perdagangan melalui skema Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) tidak akan terdampak oleh ketidakterlibatan India. Pasalnya, produk domestik bruto (PDB) India hanya menyumbang 3% terhadap PDB negara RCEP.
"Dampak India terhadap ekonomi RCEP countries itu hanya 3%," kata Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (20/11).
Berdasarkan data 2018, dia memperhitungkan PDB negara RCEP menyumbang 32,2% terhadap pertumbuhan dunia. Jika RCEP berjalan tanpa India, sumbangan PDB tersebut menjadi 29% terhadap PDB dunia. Dari sisi perdagangan, negara RCEP menyumbang 29,2% perdagangan dunia, dan menjadi 27,1% tanpa India.
(Baca: Libatkan Negara ASEAN & Tiongkok, Perjanjian Ekonomi RCEP Tunggu India)
Kemudian dari sisi pasar, jumlah penduduk negara RCEP mencapai 47,4% dari total populasi dunia. Jika tanpa India porsinya menjadi 29,6%. Oleh karena itu, Rizal menilai justru India yang rugi bila tidak ikut serta dalam perjanjian regional terbesar di dunia tersebut.
Investor di Negeri Bollywood tersebut hanya bisa memanfaatkan perjanjian bilateral dengan negara mitra dagangnya. Sedangkan Indonesia masih memiliki akses ke India melalui pakta Asean-India Free Trade Area (AIFTA).
Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom mengatakan, India memang memiliki populasi besar yaitu sekitar 1,3 miliar jiwa. Namun, India merupakan pasar yang kecil lantaran tidak membuka diri terhadap akses pasar global. "Jadi dampaknya tidak besar tanpa keikutsertaan India," ujar dia.
(Baca: Lewat RCEP, RI Berharap Investasi Asing di Sektor Otomotif Naik)
Dia pun mengatakan tidak khawatir dengan permasalahan tersebut. Sebab, India diyakini akan memudahkan akses pasar terhadap suatu negara bila diperlukan.
Seperti India yang menurunkan bea masuk kelapa sawit Indonesia sebesar 5% sehingga menjadi setara dengan tarif Malaysia. Hal ini lantaran India membutuhkan sawit Indonesia. "India selalu butuh Indonesia," ujar dia.
Donna pun memperkirakan, Indonesia bisa memacu pertumbuhan dan investasi ekonomi melalui RCEP. Pada 2045, PDB Indonesia diperkirakan bisa mencapai US$ 7.000 triliun, jauh melampaui PDB saat ini sekitar US$ 1.000 triliun.
Dengan demikian, RCEP melibatkan 10 negara anggota ASEAN dan lima negara mitra yakni Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Australia.
(Baca: Pemimpin ASEAN Sepakat Kerja Sama Ekonomi RCEP Rampung Akhir 2019)