Nestle Bidik Kenaikan Produksi 25% Usai Ekspansi

ANTARA/Sella P
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (dua kanan) bersama Presiden Direktur Nestle Indonesia Dharnesh Gordhon seremoni peletakan batu pertama perluasan pabrik Nestle Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/7).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
1/8/2019, 06.00 WIB

Nestle tetap akan berfokus pada pasar domestik karena potensi permintaannya yang besar. Peningkatan pasar domestik juga akan dilakukan dengan inovasi maupun pendekatan lokal. "Kami ekspor, namun itu bukan fokus kami. Sebab, ekspor itu oportunistik," ujarnya.

Pabrik Nestle di Indonesia telah memproduksi bubur bayi Cerelac, minuman cokelat malt Milo, serta susu bubuk Dancow dan Lactogrow. Selain itu, Nestle juga memproduksi kopi instan dan kopi mix Nescafe.

(Baca: Raup Dana IPO, Pemasok Kemasan Karton ke Unilever Bangun Pabrik Baru)

Industri makanan-minuman menjadi salah satu unggulan pemerintah. Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sepanjang triwulan I 2019, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 6,77%. Angka tersebut di atas pertumbuhan ekonomi di angka 5,07%.

Adapun industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 35,58% terhadap PDB industri nonmigas.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika