Kementerian Perdagangan memastikan kelancaran distribusi bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2019. Hal ini akan dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya memprioritaskan kelancaran angkutan barang pengangkut kebutuhan pokok.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahja Widayanti mengatakan, pengamanan distribusi barang terutama akan dilakukan pada periode H-5 hingga H+3 Lebaran.
"Distrubusi barang mencakup beras, gula, terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai, bawang, BBM, BBG, susu, air minum dalam kemasan, pupuk dan ternak," katanya di Jakarta, Jumat (10/5).
(Baca: Jokowi Gelar Ratas untuk Pastikan Kesiapan Ramadan dan Lebaran 2019)
Selain itu, pengamanan kelancaran transportasi dan distribusi barang kebutuhan pokok juga akan dilakukan di sejumlah titik kemacetan seperti pasar tumpah, perbaikan infrastruktur, penyempitan dan jalan rusak.
"Angkutan barang kebutuhan pokok ini akan diarahkan ke jalur-jalur alternatif untuk menghindari kemacetan," papar Tjahja.
(Baca: Antisipasi Ramadan, Food Station Tambah Pasokan 20 Ribu Ton Beras )
Kemendag juga menyosialisasikan kebijakan angkutan atau transportasi darat dan pelabuhan menjelang dan sesudah Lebaran kepada seluruh pemangku kepentingan, baik pelaku usaha, jasa angkutan dan pemerintah serta pemerintah daerah.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri juga telah mengirimkan surat kepada Dirjen Perhubungan Darat No:110/PDN/SD/4/2019 dan Dirjen Perhubungan Laut No:111/PDN/SD/4/2019, Kemenhub, terkait permintaan prioritas angkutan barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran 2019.
Pasokan Cabai dan Bawang Aman selama Ramadan
Kementerian Pertanian mengklaim pasokan bahan pangan, cabai merah dan bawang merah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran 2019. Kementerian telah memetakan sentra produksi dua komoditas itu serta memastikan kelancaran distribusi sampai ke pasar.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan suplai cabai merah dan bawang merah bakal lebih besar dibandingkan jumlah kebutuhan selama Mei 2019. "Tahun ini kami pastikan stabil, ada 30 kabupaten sentra produksi sudah siap," kata Amran pada Minggu lalu.
Sentra produksi komoditas tersebut di antaranya berada di Kabupaten Brebes, Nganjuk, Malang, dan Probolinggo. Dia pun menuturkan pengiriman cabai dan bawang merah dari sentra produksi produk hortikultura akan lebih lancar untuk sampai ke pasar.
(Baca: Berkat Impor, Pedagang Diminta Jual Bawang Putih Rp30.000 saat Ramadan)
Menurut data Kementerian Pertanian, pada Mei 2019 pasokan cabai merah besar mencapai 113 ribu ton dengan kebutuhan hanya 76 ribu ton sehingga ada surplus 37 ribu ton. Untuk cabai rawit, jumlah pasokan mencapai 99 ribu ton dengan tingkat kebutuhan 64 ribu ton, menghasilkan surplus 35 ribu ton.
Sementara untuk pasokan bawang merah hingga awal bulan ini terpantau sebesar 132 ribu ton dengan tingkat kebutuhan sekitar 112 ribu ton. Sehingga untuk komoditas tersebut terdapat surplus 20 ribu ton. "Cara stabilisasi adalah disparitas harganya yang kami perkecil, karena rantai pasoknya terlalu panjang," ujar Amran.