Genjot Kerja Sama Dagang, Kemendag Naikkan Target Ekspor Jadi 8%

Katadata
Ilustrasi pelabuhan ekspor-impor.
Penulis: Ekarina
18/4/2019, 16.18 WIB

Kementerian Perdagangan menaikkan target pertumbuhan ekspor nonmigas tahun ini menjadi 8% atau sebesar US$ 175,8 miliar dari sebelumnya dipatok tumbuh 7,5% . Peningkatan ini  diharapkan seiring bertambahnya akses pasar dan ekspor produk industri olahan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan target itu diharapkan bisa dicapai dengan peningkatan kapasitas industri. "Selain itu, Kementerian juga akan melakukan percepatan perjanjian dagang," kata Enggar dalam keterangan resmi, Kamis (18/4). 

Sepanjang tahun lalu, ekspor nonmigas tercatat sekitar US$ 162,8 miliar. Pemerintah tengah mendorong industri 4.0 dengan mendorong penerapan sejumlah infrastruktur teknologi. Tercatat, ada lima sektor prioritas di era Industri 4.0 yaitu makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, dan kimia.

(Baca: Marak Proteksi Dagang, Mendag Sebut Mustahil Setop Impor)

Untuk industri dan produk tekstil (TPT), ekpornya diproyeksikan meningkat hingga 30% pada 2019. Selain itu, ekspor produk makanan dan minuman juga diprediksi akan meningkat dan semakin kompetitif.

“TPT kini merupakan salah satu produk andalan ekspor Indonesia yang terus tumbuh dan tidak bergantung pada bahan baku dan bahan penolong impor, serta memiliki pasar yang besar di dalam negeri,”ujarnya. 

Untuk mendorong peningkatan ekspor produk dalam negeri, Enggar memaparkan ada sejumlah strategi yang akan digunakan pemerintah. Misalnya, memfokuskan ekspor pada produk industri olahan yang bernilai tambah tinggi dan diversifikasi produk ekspor.

Kemudian, fokus pada pembukaan pasar baru, mengelola tata niaga impor dengan lebih baik, meninjau perjanjian perdagangan yang ada, menjalin kerja sama dengan mitra-mitra dagang yang baru.

Halaman: