Genjot Kerja Sama Dagang, Kemendag Naikkan Target Ekspor Jadi 8%

Katadata
Ilustrasi pelabuhan ekspor-impor.
Penulis: Ekarina
18/4/2019, 16.18 WIB

(Baca: Kuartal I 2019, Ekspor Makanan Minuman Olahan Diramal Tembus Rp 28 T)

Penyelenggaraaan forum bisnis dan penjajakan bisnis di negara mitra juga akan terus digiatkan sambil terus mengembangkan potensi ekspor jasa dan ekonomi kreatif, serta meminimalkan tindakan hambatan dagang terhadap Indonesia.

Dalam hal perjanjian perdagangan, Kementerian terus mempererat kerja sama dengan mitra-mitra dagang utama. Contohnya dengan Korea, Indonesia telah mengaktivasi kembali Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Dengan perjanjian kerja sama ini, perdagangan bilateral Indonesia dengan Korea ditargetkan meningkat menjadi US$ 30 miliar pada 2022

Selain itu, Indonesia juga telah merampungkan proses negosiasi dagang yang berujung pada ditekennya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

(Baca: Perbaiki Neraca Dagang, Kemendag Petakan Potensi Ekspor Jasa)

Enggar menegaskan, upaya peningkatan ekspor ini bukan hanya untuk  untuk industri besar saja, tetapi juga dengan mendorong dan mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang berorientasi ekspor. Menurut dia, Indonesia kini sedang membentuk  reputasi sebagai negara dengan perekonomian yang layak diperhitungkan dalam lingkup perekonomian dunia.

Perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata 5,2% dan kini menempati peringkat ke-16 sebagai ekonomi terbesar di dunia, dan peringkat ke-4 sebagai tempat tujuan investasi terfavorit di dunia. “Pada tahun 2050, Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar ke-3 di Asia dan ke-4 di dunia,” ujarnya.

Halaman: