Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan impor bawang putih belum bisa dilakukan karena izinnya belum keluar dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Impor bawang putih jadi, sudah saya perintahkan ke Bulog,” kata Darmin di kantornya, di Jakarta, Jumar (29/3). Tapi ia tak menjawab kapan target pelaksanaan impor itu.
Sejak pekan lalu pemerintah telah menugaskan Bulog untuk mengimpor bawang putih jelang Ramadan 2019. Jumlahnya mencapai 100 ribu ton. Impor ini sebagai upaya menekan harga bawang putih. Sekarang harganya Rp 45 ribu per kilogram. Pemerintah berharap angka itu bisa turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Setiap tahun jumlah impor bawang putih mencapai 400 ribu sampai 500 ribu ton. Artinya, masih ada slot untuk swasta. Namun, pemerintah masih menunggu laporan pelaku impor yang sudah menjalankan wajib tanam bawang putih di dalam negeri.
(Baca: Disparitas Harga Tinggi, Kementan Pantau Harga Bawang oleh Spekulan)
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti sebelumnya mengatakan, kebutuhan bawang putih Indonesia 90% terpenuhi dari impor. Selain menjaga kestabilan harga, impor ini juga untuk memastikan ketersediaan stok. “Kami harus melihat iklim ke depan seperti apa, stok masih cukup atau tidak,” katanya.
Bulog menyiapkan anggaran sekitar Rp 500 miliar untuk merealisasikan penugasan impor bawang putih sebesar 100 ribu ton. Impornya berasal dari Tiongkok dan akan didatangkan secara bertahap, tergantung kebutuhan masyarakat.
(Baca: KPPU Duga Ada Indikasi Persaingan Tak Sehat pada Impor Bawang Putih)
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar Utomo mengatakan, saat ini Bulog masih melengkapi persyaratan administrasi. Surat rekomendasi dari Kementerian Pertanian sudah diterbitkan setelah rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menko Perekonomian.
Namun, perusahaan masih menunggu surat penugasan dari Menteri BUMN, untuk kemudian mengajukan izin ke Kementerian Perdagangan dan mendapatkan persetujuan impor (PI). Setelah seluruh persyaratan lengkap, Bulog pun segera melakukan lelang impor bawang putih secara terbuka.
(Baca: Bulog Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Impor 100 Ribu Ton Bawang Putih)
Menurut Bachtiar, pengiriman bawang putih dari Tiongkok diperkirakan memakan waktu sekitar tiga minggu. Dengan demikian, impor bawang putih tahap pertama diperkirakan baru masuk pada April mendatang. "Kalau Tiongkok tidak terlalu lama sekitar tiga minggu, tidak seperti Brasil dan Argentina. Tetapi itu datangnya tidak langsung 100 ribu ton, nanti rusak," katanya.