Disparitas Harga Tinggi, Kementan Pantau Harga Bawang oleh Spekulan

Image title
27 Maret 2019, 09:53
Bawang Merah
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Petani menunjukkan bawang merah yang terserang jamur di Dempet, Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/3). Menurut petani setempat tingginya curah hujan mengakibatkan banyak tanaman bawang merah yang terserang jamur sehingga menyebabkan harganya turun dari Rp30.000 per kg menjadi Rp22.000 per kg.

Pemerintah terus memantau pergerakan harga bawang merah seiring dengan kenaikan harganya di pasar beberapa hari terakhir ini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi permainan harga oleh spekulan yang berpotensi memberatkan konsumen ataupun merugikan petani. 

Kenaikan harga bawang disambut baik para petani di sejumlah sentra utama. Terlebih, sepanjang Desember 2018-Februari 2019 harga bawang merah menurun di tingkat petani. Namun, Data Kementerian Pertanian menunjukkan, lonjakan harga bawang merah yang terjadi di pasar menghasilkan disparitas harga di tingkat petani dan ecer lebih dari Rp 20.000 per kg.

"Buat saya ini cukup mengejutkan, disparitas harga di tingkat petani sampai ke retail. Yang ngeruk untung ini siapa? Prinsipnya, sebagai salah satu komoditas strategis nasional, bawang merah perlu dijaga stabilitas harganya. Kalau harga terlalu tinggi akan berdampak tidak baik ke konsumen dan petani," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan Yasid Taufik melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (26/3).

Dia mengatakan sebagai patokan harga bawang merah, jika sudah di atas Rp 32.000 per kilogram (kg) di pasar, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Menurutnya, harga batas atas tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 96 Tahun 2018 yang menetapkan harga acuan di tingkat konsumen maksimal Rp 32.000.

(Baca: Bulog Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Impor 100 Ribu Ton Bawang Putih)

Oleh karena itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memantau dengan serius pergerakan harga komoditi pangan di pasaran setiap harinya. Sehingga, adanya kenaikan harga tidak wajar secara mendadak seperti halnya harga bawang merah ini menjadi tanda-tanya besar. "Dalam satu hari bisa naik sampai Rp 3.000 di pasar induk. Satuan Pengawas (Satgas) Pangan bisa saja selidiki," tambah Yasid.

Berdasarkan pantauan Posko Ditjen Hortikultura, harga bawang merah di tingkat petani per tanggal 26 Maret 2019 menunjukkan adanya penguatan harga. Harga rata-rata nasional terbilang normal di petani Rp 17.000 per kg dan di pasar petani Rp 29.000 per kg.

Sementara, data Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) mencatat lonjakan harga cukup tinggi dari awal Februari hanya Rp 10.000 hingga Rp 13.000. Saat ini, harga tersebut naik menjadi Rp 31.000 per kg. Naiknya harga di pasar rakyat tersebut juga diikuti kenaikan di tingkat ecer yang mencapai Rp 35.000 - Rp 40.000 per kg.

Pasokan Melimpah

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Mohammad Ismail Wahab menegaskan pihaknya menjamin pasokan bawang merah secara nasional masih aman. Menurutnya, kenaikan harga saat ini sifatnya sangat sementara dan akan berangsur normal.

(Baca: KPPU Duga Ada Indikasi Persaingan Tak Sehat pada Impor Bawang Putih)

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...