Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi kinerja PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang telah mampu mengembangkan modalnya sejak didirikan. Setelah 10 tahun berkiprah, SMI telah mengembangkan modal hingga 18 kali lipat.
Pada awal SMI didirikan, Kementerian Keuangan memberi modal sebesar Rp 1 triliun. "Dan mereka leverage lebih dari 18 kali sehingga bisa mengakselerasi pembangunan infrastruktur melalui alternatif financing," kata dia dalam konferensi pers Satu Dasawarsa Bakti untuk Negeri PT SMI di Jakarta, Kamis (28/3).
Saat ini SMI telah mendanai proyek senilai Rp 553,6 triliun. Namun, Sri mengatakan angka tersebut tidak cukup besar untuk membangun kebutuhan infrastruktur Indonesia. Dia berharap, SMI dapat membiayai proyek hingga Rp 5 ribu triliun.
(Baca: Sri Mulyani Dorong Skema Pembiayaan Kreatif Buat Infrastruktur)
Mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, kebutuhan pendanaan infrastruktur mencapai Rp 5.500 triliun. Namun, pembiayaan yang bersumber dari APBN hanya sebesar Rp 2.215 triliun atau 40,14 persen dari kebutuhan pendanaan. Sementara, dana lainnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanjan (APBD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.
Peran SMI sangat penting untuk mendanai proyek-proyek tersebut. Selama ini beragam proyek infrastruktur yang ditangani oleh SMI telah menyediakan penerangan bagi 3,2 juta rumah, air bersih untuk 8,1 juta jiwa dan mengairi 185 ribu hektar sawah, serta fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru per tahun. Semua proyek ini menciptakan lapangan kerja bagi 1,97 juta orang selama masa konstruksi.
(Baca: PINA Targetkan Pendanaan Infrastruktur Rp 83 Triliun Tahun Ini)
SMI telah berpartisipasi dalam pembiayan infrastruktur dengan total nilai proyek Rp 1.151,8 triliun. Secara rinci, pembiayaan dan investasi proyek komersial dan pemerintah daerah (pemda) mencapai Rp 553,6 triliun dan bisnis jasa konsultasi senilai Rp 546,6 triliun. Pendanaan ini untuk mendukung terwujudnya berbagai proyek infrastruktur telekomunikasi, transportasi, ketenagalistrikan, jalan tol, infrastruktur sosial, serta air minum.
Di samping itu, SMI berpartisipasi dalam 14 penugasan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan 1 penugasan non-KPBU dengan total nilai pengembangan proyek sebesar Rp 51,6 triliun. SMI juga telah mendukung terwujudnya 52 Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp 69,9 triliun, antara lain proyek jalan Tol Trans Sumatera, jalan Tol Trans Jawa, SPAM Umbulan, jaringan optik Palapa Ring, transportasi perkotaan, energi terbarukan dan lain-lain.
BUMN di bawah Kementerian Keuangan ini juga mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah tengah dan timur Indonesia dengan porsi 78 persen. Adapun sebanyak 20 Offering Letter (OL) telah diterbitkan dan disampaikan kepada pemda. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3 Pemda telah mendapatkan fasilitas pembiayaan daerah sebesar Rp 464,2 miliar dan 17 Pemda dalam proses loan effectiveness dengan nilai pembiayaan Rp 2,6 triliun.
(Baca: SMI Jual Obligasi Hijau untuk Danai Infrastruktur Ramah Lingkungan)
Memasuki usia 10 tahun, Sri Mulyani berpesan agar SMI terus mengembangkan kinerjanya dengan mengamati institusi pembangunan di negara lain. Dia juga meminta SMI agar mampu menangani berbagai permintaan pembangunan di setiap daerah. "Saya harap PT SMI mampu memetakan daerah berdasarkan kapasitas mereka membangun infrastruktur dan komitmen lokal," ujarnya.