Bulog Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Impor 100 Ribu Ton Bawang Putih

Antara
Pedagang bawang putih di Pasar Lhokseumawe, Aceh, Jumat (12/5).
Penulis: Ekarina
24/3/2019, 14.00 WIB

Perum Bulog akan menyiapkan anggaran sekitar Rp500 miliar untuk merealisasikan penugasan impor bawang putih sebesar 100.000 ton.  Impor bawang putih  dari Tiongkok itu rencananya akan didatangkan secara bertahap, tergantung kebutuhan masyarakat.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo mengatakan, saat ini Perum Bulog masih melengkapi persyaratan administrasi. Surat  rekomendasi dari Kementerian Pertanian sudah diterbitkan setelah rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menko Perekonomian.

(Baca: Jelang Ramadan, Pemerintah Minta Bulog Impor Bawang Putih 100 Ribu Ton)

Namun, perseroan masih menunggu surat penugasan dari Menteri BUMN, untuk kemudian mengajukan izin ke Kementerian Perdagangan dan mendapatkan persetujuan impor (PI).

Setelah seluruh persyaratan lengkap, Bulog pun segera melakukan lelang impor bawang putih secara terbuka. Bawang putih sebanyak 100.000 ton akan didatangkan dari Tiongkok secara bertahap.

"Anggaran yang disiapkan untuk 100.000 ton paling tidak sekitar Rp500 miliar," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo di Jakarta, Minggu (24/3).

Menurut Bachtiar, pengiriman bawang putih dari Tiongkok diperkirakan memakan waktu sekitar tiga minggu. Dengan demikian, impor bawang putih tahap pertama diperkirakan baru masuk pada April mendatang.

"Kalau Tiongkok tidak terlalu lama sekitar tiga minggu, tidak seperti Brasil dan Argentina. Tetapi itu datangnya tidak semua langsung 100.000 ton, nanti rusak. Bertahap kami lihat sesuai kebutuhan," katanya.

(Baca: Jelang Ramadan, Kemendag Antisipasi Pergerakan Harga Bahan Pokok)

Keputusan pemerintah untuk membuka impor bawang putih sebesar 100.000 ton melalui Bulog berdasarkan rakor terbatas pada Senin 18 Maret 2019 yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Keputusan impor itu dilatari kenaikan harga komoditas bawang hingga mencapai rata-rata Rp45.000-Rp50.000 per kilogram di tingkat pedagang seiring dengan berkurangnya pasokan.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, bawang putih menjadi salah satu bahan pangan yang dijaga stabilitas harganya karena memberi kontribusi inflasi.

Reporter: Antara