Kertajati Dibidik Investor Singapura Jadi Bandara Kargo E-Commerce

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pada tahap pertama, luasan terminal mencapai 96.000 m2 dengan kapasitas penumpang 5-12 juta penumpang per tahun. Pada tahap ultimate, akan dilakukan penambahan luasan hingga 209.151 m2 sehingga terminal akan memiliki daya tampung sekitar 29,3 juta per tahun
Penulis: Pingit Aria
18/3/2019, 16.47 WIB

Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka diproyeksikan sebagai bandara kargo e-commerce. Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, investor Singapura tertarik untuk berinvestasi.

"Mereka tertarik untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara kargo e-commerce," kata Gubernur Emil di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Senin (18/3).

Emil menjelaskan, Bandara Kertajati potensial dikembangkan sebagai bandara kargo e-commerce karena kapasitas Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, sudah tidak memadai.

Sementara, bisnis e-commerce yang tumbuh pesat memerlukan dukungan infrastruktur tambahan. “Sektor e-commerce sekarang sedang naik daun di mana potensinya sekitar Rp1.000 triliun di Asia Tenggara,” ujarnya.

(Baca juga: 6 Maskapai Buka Penerbangan di Bandara Kertajati)

Menurutnya, kawasan yang disiapkan untuk fasilitas kargo e-commerce di Bandara Kertajati luasnya mencapai 20 hektare. Untuk mengelolanya, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) telah bersepakat dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB). Sementara PT Pos Indonesia akan dilibatkan untuk distribusi kargonya.

Rencana menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara kargo e-commerce, kata Emil, merupakan salah satu upaya untuk meningkatakan load factor di bandara tersebut. "Hasil penelitian bandara itu ada yang 10 tahun baru ramai. Jadi jangan khawatir, karena itu semua butuh strategi," kata dia.

Ia juga tidak akan tergesa-gesa terkait rencana memindahkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati. "Pemindahan Bandara Husein akan jelas kalau Jalan Tol Cisumdawu sudah jelas," kata dia.