Luhut Siapkan Wilayah Bekapur Untuk Investasi Hyundai

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Indonesia Economic Day 2019 di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).
31/1/2019, 13.43 WIB

Mobil listrik yang akan diproduksi Hyundai tersebut rencananya menggunakan baterai lithium yang diproduksi di Morowali. Konsorsium perusahaan multinasional akan membangun pabrik lithium tersebut dengan nilai investasi US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,8 triliun.

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut adalah GEM Co Ltd dengan kepemilikan saham 36%, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) sebesar 25%, Tsingshan Group sebesar 21%, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebesar 10%, dan Hanwa dari Jepang dengan porsi 8%. "Baterai lithium ini juga bisa kita ekspor ke Australia, negara-negara ASEAN, sampai Afrika," kata Luhut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir tahun lalu juga meminta pabrikan otomotif Jepang, Toyota, menambah investasi dan mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Apalagi pemerintah sedang mempersiapkan peta jalan pengembangan mobil listrik. "Kami harap mulai bergerak lagi ke mobil listrik," kata Jokowi.

Pengembangan kendaraan listrik merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan impor bahan bakar minyak (BBM). Indonesia menargetkan produksi kendaraan bermotor listrik dapat mencapai 20% dari total produksi kendaraan bermotor pada 2025. Artinya, dalam enam tahun mendatang ada 400 ribu mobil dan dua juta motor listrik yang diproduksi di Indonesia.

(Baca: Gaikindo Sarankan Stasiun Pengisian Mobil Listrik Dikelola Swasta )

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution