Luhut Siapkan Wilayah Bekapur Untuk Investasi Hyundai

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Indonesia Economic Day 2019 di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).
31/1/2019, 13.43 WIB

Pemerintah segera menyelesaikan status wilayah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur) sebagai Kawasan Strategis Nasional. Kebijakan ini diambil untuk mendorong 60% industri RI yang akan berada di sana dan investasi baru yang siap masuk, khususnya untuk produksi kendaraan listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu investor yang akan masuk ke kawasan Bekapur adalah pabrikan otomotif asal Korea Selatan, yakni Hyundai untuk mendirikan pabrik mobil listrik. Beberapa pekan lalu, Luhut menyebut investasi Hyundai ini akan mencapai US$ 1 miliar. Ke depannya, kawasan strategis Bekapur akan diintegrasikan dengan infrastruktur pendukung, seperti Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.

"Kami finalisasi negosiasi dengan Hyundai," kata Luhut di acara Indonesia Economic Day 2019 yang diselenggarakan DBS dan Katadata, di Jakarta, Kamis (31/1).

Dari data Kemenko Bidang Kemaritiman, Kawasan Strategis Nasional ini akan dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU). Saat ini, kawasan tersebut berisi 23 kawasan industri dengan jumlah 4.154 industri, menyerap 1,6 juta tenaga kerja, serta menyumbang 14% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional.

Luhut juga menambahkan, terintegrasinya kawasan ini dengan Pelabuhan Patimban akan meringankan beban lalu lintas di wilayah Jakarta. Pasalnya, arus logistik yang sebelumnya menuju Tanjung Priok akan dialihkan ke pelabuhan baru tersebut. "Lalu lintas akan longgar," kata Luhut.

(Baca: Pemerintah Sepakati Berbagai Insentif Fiskal Untuk Kendaraan Listrik)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution