Bulog Masih Tunggu Izin Tambahan Impor Jagung 30 Ribu Ton

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petani memanen jagung di Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/12). Kementerian Pertanian memastikan mulai 2017 pemerintah sudah menutup impor jagung, khususnya untuk kebutuhan baku industri pakan ternak, karena sudah tercukupi dari produksi lokal yang pada 2016 ini diperkirakan mencapai sekitar 21 juta ton.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
10/1/2019, 17.47 WIB

Rencananya, Bulog akan menjual jagung impor tersebut dengan harga Rp 4.500 per kilogram. Sehingga, dia menyayangkan jika masih ada peternak yang masih membeli jagung dengan harga lebih tinggi.

(Baca: Kemendag Segera Terbitkan Izin Impor 30 Ribu Ton Jagung )

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bakal mengeluarkan izin impor 30 ribu ton jagung secepatnya. Impor tersebut untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. "Surat permintaan impor Bulog baru sampai. Segera saya keluarkan (izin impor)," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, beberapa waktu lalu.

Enggar mengatakan tidak mengetahui besaran defisit jagung sehingga impor perlu diambil. "Tanya sama yang (tugasnya) produksi," ujar Enggar merujuk pada Menteri Pertanian Amran Sulaeman.

Minimnya pasokan jagung bisa berdampak pada kenaikan harga pakan ternak. Kenaikan harga jagung ini berdampak pada kenaikan harga komoditas lainnya, seperti daging ayam yang naik Rp 1.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram. Harga telur juga naik sejak November hingga awal Desember lalu, bahkan sempat mencapai Rp 25.000 per kilogram.

Halaman:
Reporter: Michael Reily