“Angkutan udara dan beberapa bahan makanan itu penyebab utama inflasi (November lalu)," kata Kepala BPS Suhariyanto saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin (3/12). Dengan perkembangan tersebut, inflasi sepanjang Januari-November (year to date) sebesar 2,50%, sedangkan secara tahunan (year on year) sebesar 3,23%.
(Baca juga: Banyak Acara Pemerintah, Inflasi November 0,27% Terkerek Tiket Pesawat)
Dia menjelaskan, kenaikan tarif angkutan udara memiliki andil inflasi sebesar 0,05%. Sementara itu, andil inflasi dari kenaikan harga bensin sebesar 0,02%, dan kenaikan pulsa untuk paket internet menyumbang 0,01%. Alhasil, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang inflasi terbesar pada November.
Sedangkan dari kelompok bahan pangan, terjadi kenaikan tipis harga beras sehingga menyumbang inflasi sebesar 0,03%. Harga bawang merah juga mengalami kenaikan dan berkontribusi pada inflasi 0,04%.
Namun, beberapa bahan pangan lainnya tercatat mengalami penurunan harga. Cabai merah menyumbang deflasi 0,04%. Kemudian, daging ayam ras, buah, dan minyak goreng menyumbang deflasi 0,01%. "Harga lebih terkendali meski mendekati akhir tahun," kata dia.