Indonesia dan Malaysia Teken Kerja Sama Otomotif di Bidang Penelitian

Donang Wahyu|KATADATA
Pekerja melakukan pemeriksaan akhir pada kendaraan sedan All New Vios di pabrik Toyota Karawang 2, Kawasan Industri Karawang International Industrial City, Karawang, Jawa Barat.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
10/8/2018, 15.11 WIB

Indonesia dan Malaysia sepakat bekerja sama dalam peningakatan kinerja  sektor otomotif. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)  memuat kesepakatan di bidang penelitian dan pengembangan sektor otomotif  untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Tenggara.

“Kami menghargai upaya kerja sama untu mengembangkan industri otomotif terutama sumber daya manusia dan rantai suplai komponen diharapkan berkembang menjadi research and development,” kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan  di Jakarta, Jumat (10/8).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas dan Chief Executive Officer Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato’ Madani Sahari. Selain itu, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Darell Leiking turut menyaksikan kesepakatan.

(Baca : Ekspor Mobil Terhambat Aturan, Jokowi Lobi Perdana Menteri Vietnam)

Putu mengungkapkan kemajuan industri komponen otomotif perlu mendapat prioritas. Alasannya, Indonesia dan Malaysia memiliki lebih dari 2.000 perusahaan yang terlibat dalam sektor ini.

Di samping itu, untuk mendorong investasi dan pengembangan reserach and development serta sumber daya manusia di  sektor otomotif, Indonesia bahkan menyediakan insentif  tax holiday  berjangka waktu hingga 20 tahun dan tax deductable.

Halaman: