Indonesia dan Malaysia sepakat bekerja sama dalam peningakatan kinerja sektor otomotif. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) memuat kesepakatan di bidang penelitian dan pengembangan sektor otomotif untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Tenggara.
“Kami menghargai upaya kerja sama untu mengembangkan industri otomotif terutama sumber daya manusia dan rantai suplai komponen diharapkan berkembang menjadi research and development,” kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Jumat (10/8).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas dan Chief Executive Officer Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato’ Madani Sahari. Selain itu, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Darell Leiking turut menyaksikan kesepakatan.
(Baca : Ekspor Mobil Terhambat Aturan, Jokowi Lobi Perdana Menteri Vietnam)
Putu mengungkapkan kemajuan industri komponen otomotif perlu mendapat prioritas. Alasannya, Indonesia dan Malaysia memiliki lebih dari 2.000 perusahaan yang terlibat dalam sektor ini.
Di samping itu, untuk mendorong investasi dan pengembangan reserach and development serta sumber daya manusia di sektor otomotif, Indonesia bahkan menyediakan insentif tax holiday berjangka waktu hingga 20 tahun dan tax deductable.
Sementara itu, Menteri Darell mengakui menyempatkan diri datang sebagai bentuk dukungan pemerintah Malaysia untuk memperkuat kerja sama kedua negara tetangga.
“Malaysia dan Indonesia tidak boleh terpecah dalam hal apa saja, ekonomi sosial hingga pembangunan,” kata Darell.
(Baca juga: Ekspor 50 Ribu Kendaraan Indonesia Terancam Kehilangan Pasar).
Sepanjang semester I 2018, realisasi penjualan kendaraan nasional secara wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) tercatat sebesar 553.757 unit, naik tipis 3,8% dibanding periode yang sama 2017 sebanyak 533.506 unit.
Indonesia masih menjadi pasar kendaraan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun lalu, penjualan kendaraan Indonesia menempati peringkat pertama sebanyak 1,07 juta unit, diikuti Thailand dengan angka penjualan 871 ribu unit dan Malaysia sebesar 576 ribu unit.