Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan penganggaran pemerintah pada tahun depan akan fokus sepenuhnya kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Beberapa yang jadi fokus adalah pendidikan vokasional, peningkatan keahlian tenaga kerja, politeknik, hingga kemitraan dengan industri dalam pendidikan pekerja.
Dalam rapat pembahasan terakhir Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 hari ini, Jokowi menegaskan pengembangan SDM harus menjadi prioritas dan perhatian setiap Kementerian dan Lembaga (K/L). "Saya minta K/L kalau ada hal terkait pengembangan SDM dimasukkan dalam RAPBN 2019," kata Jokowi dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/8).
Sejak beberapa bulan lalu Jokowi telah mengingatkan pembangunan sektor SDM merupakan pekerjaan besar yang akan dilakukan pemerintah setelah infrastruktur. Menurutnya, peningkatakan kualitas SDM menjadi kunci Indonesia dalam berkompetisi dengan negara lain.
(Baca: Setelah Infrastruktur, Jokowi Akan Fokus investasi Pengembangan SDM)
Peningkatan infrastruktur harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM. Makanya, saat ini pemerintah perlu melakukan perubahan fokus investasi dari infrastruktur ke SDM. Jokowi mengatakan pengembangan SDM seharusnya dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian berlanjut peningkatan kualitas pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta pendidikan di pondok-pondok pesantren.
Bukan hanya pendidikan, pembinaan sektor SDM juga mencakup pada masalah kesehatan. Mantan Walikota Solo itu mengatakan penurunan jumlah penduduk yang gagal tumbuh atau stunting juga akan menjadi fokus pemerintah, setelah infrastruktur.
(Baca: Cegah Penduduk Kerdil Jadi Fokus Jokowi Setelah Infrastruktur)
Dia beralasan kondisi stunting dapat mempengaruhi produktivitas anak ke depannya. Soal ini bahkan sempat disampaikan Jokowi di depan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. "Fokus kami saat ini masalah stunting. Ini masalah yang sangat penting bagi saya pribadi," kata Jokowi.
Akhir tahun lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga mengatakan pendidikan vokasi bakal difokuskan pada lima bidang, yaitu pertanian, pariwisata, layanan kesehatan, e-commerce, serta keterampilan suster, baby sitter, dan Asisten Rumah Tangga.