Perum Bulog telah menyelesaikan tender impor beras dari Asia Selatan serta kontrak pengadaan beras dari Vietnam serta Thailand. Alhasil, sebanyak 219 ribu ton beras impor diprediksi siap memenuhi gudang Bulog hingga Juni mendatang.
Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi menjelaskan, beras impor tahap II yang akan datang kali ini berasal dari Thailand sebanyak 83.400 ton, Vietnam 55.600 ton, India 30 ribu ton dan 50 ribu ton beras asal Pakistan.
Dengan begitu, jika dijumlahkan dengan impor beras datang sebelumnya sebanyak 281 ribu ton, maka secara total beras yang telah diimpor jumlahnya mencapai 500 ribu ton, sesuai dengan target pengadaan beras impor dari pemerintah yang telah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di Kemenko Perekonomian.
(Baca : Bulog Akan Buka Tender 80 Ribu Ton Beras Impor Besok)
"Akan terus kami kawal pengirimannya hingga seluruh beras impor tiba di Indonesia," ujar Andrianto kepada Katadata, Selasa (27/3).
Rencananya, beras dari Vietnam dan Thailand bakal sampai di Indonesia pada 31 Maret. Sementara untuk pengiriman dari India dan Pakistan masuk pada medio Mei hingga Juni. Untuk memaksimalkan pemenuhan target kuota impor, Bulog sebelumnya telah meminta perpanjangan waktu pengiriman dan pengadaan beras hingga Juni 2018.
Hal itu kemudian direspon Kementerian Perdagangan dengan diterbitkannya Surat Perizinan Impor (SPI) pada 27 Maret 2018 untuk sisa pengiriman beras impor untuk periode Juni 2018, menurut situs Inatrade Kementerian Perdagangan.
(Baca juga : Bulog Salurkan 400 Ribu Ton Beras Hingga Lebaran)
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan perpanjangan waktu impor dikabulkan lantaran ada permintaan dari Pakistan dan India seiring persiapan serta proses pengiriman yang harus mereka lakukan, di samping juga untuk menambah neraca dagang.
Meski begitu, Darmin meminta Bulog bisa maksimalkan perannya dalam hal penyerapan minimal 1,2 juta ton beras dan gabah hingga Juni mendatang untuk menstabilkan harga beras hingga menjelang Lebaran.
“Artinya kita lihat situasi, jangan lupa pembelian dalam negeri,” kata Darmin.
Menurut catatan, realisasi penyerapan beras dan gabah Bulog hingga 19 Maret 2018 baru mencapai 120.340 ton. Karenanya, panen raya yang berlangsung pada April bisa meningkatkan serapan beras dan gabah Bulog.