Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membenahi jajaran direksi PT Waskita Karya Tbk setelah terjadi kecelakaan kerja beruntun dalam sejumlah proyek konstruksi. Hal ini, menurut Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang, untuk merespons rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) yang dibentuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Untuk meningkatkan keselamatan kerja konstruksi, Kementerian BUMN akan menambah satu posisi jabatan direksi di Waskita Karya. Pejabat tersebut akan bertanggung jawab penuh atas aspek Quality, Health, Safety & Environment (QHSE). (Baca juga: Banyak Kecelakaan, BPK Siap Audit Investigasi Proyek Infrastruktur).
“Garis besar tugasnya adalah menjamin kualitas dan keamanan sesuai standar, serta aturan-aturan yang sudah ditetapkan,” kata Ahmad Bambang dalam keterangan resminya, Senin (19/3). Rencananya, penambahan direksi tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada April nanti.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas insiden pada proyek rumah susun (rusun) Pasar Rumput pada Minggu (18/3/2018). Besi hollow dengan ukuran 4x4 cm jatuh dari proyek yang dikerjakan Waskita Karya dan menimpa seseorang, Tarminah, hingga tewas.
Atas kejadian ini, manajemen Waskita Karya sudah menyampaikan permintaan maaf dan duka yang mendalam kepada keluarga korban. Sebagai bentuk tanggung jawab, Waskita Karya turut membantu proses pemakaman jenazah.
Hingga kini, kejadian tersebut belum menemui titik terang dan masih dievaluasi dan diinvestigasi. Waskita sudah menghentikan sementara seluruh kegiatan pembangunan proyek Rusun Pasar Rumput. (Lihat pula: Marak Kecelakaan, Waskita Waspada Pilih Proyek Infrastruktur Layang).
“Kami memutuskan untuk melakukan pemberhentian sementara agar segera bisa melakukan evaluasi dan pembenahan,” kata Kepala Divisi I Waskita Karya IGN Joko Herwanto.