Bappenas Usul Bea Antidumping Untuk Atasi Serbuan Impor Baja Tiongkok

Arief Kamaludin | Katadata
Pabrik baja.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
8/3/2018, 16.23 WIB

Sebelumnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan diri menghadapi imbas kebijakan Trump. Kemenperin mengusulkan mengantisipasi serbuan impor baja dengan tindak pengamanan perdagangan (safeguard). "Apabila terjadi injury seperti yang dikatakan di Amerika tentu kami bisa melakukan safeguard," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, saat ini Kemenperin bersama Kementerian Perdagangan telah meningkatkan pemantauan barang impor. Ini untuk mengantisipasi industri dalam negeri tidak terdampak negatif atas adanya kebijakan Trump.

"Kami monitor jangan sampai nanti industri dalam negeri terganggu dengan (kebijakan Trump) ini," kata dia.  (Baca juga:  Pemerintah Bakal Terapkan Pengaman Atasi Serbuan Impor Baja Tiongkok)

Dari data World Steel Association, produksi baja Tiongkok pada tahun lalu mencapai 831,7 juta metrik ton atau yang terbesar di dunia. Sedangkan di bawahnya adalah produksi baja Uni Eropa sebesar 168,7 juta metrik ton. Produksi baja Amerika Serikat sendiri hanya mencapai 81,6 juta ton. Adapun produksi Indonesia hanya mencapai 4,8 juta metrik ton.

Selama ini Tiongkok merupakan pemasok pipa besi dan baja impor bagi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pipa besi dan baja yang berasal dari Negeri Tirai Bambu mencapai 175.900 ribu ton atau sekitar 54% dari total impor seberat 325.900 ribu ton. Nilai impor tersebut mencapai US$ 143,9 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun.

Halaman: