Luhut Kaji Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperpanjang Hingga Solo

Arief Kamaludin|KATADATA
Maket kereta cepat buatan Cina di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
8/2/2018, 18.54 WIB

(Baca juga: Dana Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terhambat Pembebasan Lahan)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyampaikan perpanjangan yang dikaji yakni Jakarta menuju Yogyakarta atau Solo sebenarnya dapat membuat proyek kereta cepat lebih layak hitungan bisnisnya ketimbang jarak tempuh yang lebih pendek.

Hingga saat ini, pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru mencapai 54%. Pembebasan lahan yang belum selesai membuat pendanaan proyek tersebut tertunda. 

Kereta cepat Jakarta-Bandung dibiayai modal yang disetor konsorsium perusahaan Tiongkok dan Indonesia serta dana pinjaman dari China Development Bank (CDB). Dari total pembiayaan proyek ini yang sebesar US$ 5,57 miliar atau setara dengan Rp 77 triliun, 25% merupakan modal konsorsium dari BUMN dan China. Sisanya dari pinjaman CDB.

China sendiri akan menyuntikkan dana sebesar Rp 7,5 triliun atau 40% dari konsorsium ini, sementara 60% yang dimodali BUMN. BUMN sendiri, total akan menyuntikkan dana sebesar Rp 11,5 triliun hasil patungan dari Wika, PTPN VIII, Kereta Api Indonesia, dan Jasa Marga.

Baca: Tiongkok Baru Setor Rp 2 Triliun untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung)

Halaman: