Waktu Mepet, Bulog Pesimistis Bisa Impor 500 Ribu Ton Beras

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
17/1/2018, 08.54 WIB

(Baca juga: Harga Beras Mahal, Pemerintah Perluas Jangkauan Operasi Pasar)

Begitu tiba, beras bakal dikirim ke daerah yang bukan produsen agar tidak mengganggu harga gabah petani. Ketiga pelabuhan yang akan disiapkan Bulog adalah pelabuhan di Jakarta, Medan, dan Batam.

“Kalau sampai batas tidak tercukupi, saya harus melaporkan bahwa tugas impor hanya tercapai berapa,” ujar Djarot.

Ia pun mengungkapkan, Bulog memiliki dana sebesar Rp 9,8 triliun untuk pengelolaan komoditas. Dananya berasal dari modal ditambah dengan kreditur resmi Bulog. Sehingga, Djarot yakin bisa membiayai impor beras 500 ribu ton.

Direktur Komersial Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan beras impor hanya akan digunakan untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP). “Kami keluarkan setelah ada instruksi dari pemerintah jadi tidak akan mengganggu serapan,” ujar Tri.

Nantinya, Bulog masih akan menggunakan beras yang ada di gudang Bulog untuk melakukan operasi pasar. Penyalurannya pun dipastikan bakal ditujukan ke daerah yang bukan produsen beras. Targetnya adalah Aceh, Teluk Bayur, Nusa Tenggara Timur, Balikpapan, Bali, dan Pontianak.

Direktur Pengadaan Andrianto Wahyu Adi pun mengatakan Bulog tetap akan melakukan penugasan secara optimal. “Ekspektasinya, kami mungkin bisa mengimpor 300 ribu sampai 350 ribu ton,” ujar Andrianto.

Halaman:
Reporter: Michael Reily