Presiden Joko Widodo (Jokowi) menamai pesawat N-219 dengan sebutan 'Laksamana Muda Nurtanio'. Ia berharap pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) itu dapat dipasarkan dengan baik.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat pemberian nama pesawat ini di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11). Menurutnya, setelah masa pengembangan berakhir, maka N-219 tinggal masuk di industri dan bisnis.
Ekspor pesawat, menurut Jokowi, dapat mendorong perkembangan industri pesawat itu sendiri. "Harus bisa dipasarkan, harus bisa masuk komersial, harus bisa masuk dunia industri," kata Jokowi.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia (Persero) Andi Alisjahbana menargetkan pesawat ini akan mulai komersil pada akhir 2018 mendatang.
(Baca juga: Hingga 2035, Pemerintah Fokus Kembangkan Industri Dirgantara
Hal ini lantaran masih ada sertifikasi seperti pengujian pesawat di kondisi tidak ideal hingga mengejar 200 hingga 300 jam terbang. "Kalau ini (Laksda Nurtanio) masih prototipe satu, nanti ada lagi prototipe dua," katanya.
Andi juga yakin pesawat ini dapat dijual, bahkan menurutnya sudah ada beberapa maskapai berukuran kecil yang menyampaikan minatnya. Selain itu ada pula Gubernur yang mengaku ingin membeli pesawat teranyar ini. "Tapi kami belum bisa beritahu," ujarnya.
Bukan hanya dari dalam negeri, Andi juga menyebut peminat juga datang dari luar negeri. Beberapa negara yang dimaksud antara lain Vietnam, Laos, hingga Myanmar.
Hanya, dirinya mengaku akan fokus untuk pengiriman dalam negeri terlebih dahulu. "Kami akan jual begitu dapat sertifikasi, mungkin 2019," ujarnya.