Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengajak para investor swasta masuk dalam proyek infrastruktur. Dua skema yang ditawarkan yakni Pembiayaan Infrastruktur non APBN (PINA) dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Pemerintah secara khusus akan mengundang investor untuk masuk dalam pembiayaan infrastruktur dengan kedua skema ini. Proyek-proyek yang ditawarkan pemerintah akan dipamerkan dalam Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017 pada tanggal 8 hingga 10 November mendatang.
Bambang mengatakan, skema PINA akan digunakan untuk proyek infrastruktur yang dapat dikatakan layak dari segi keekonomian (brown field). Sedangkan KPBU akan diarahkan kepada proyek yang dapat dikatakan baru (green field).
"Apalagi selama ini swasta sudah minat tapi masih ragu," kata Bambang dalam konferensi pers di kantornya, Senin (6/11).
Bambang mengatakan, hingga saat ini tiga proyek skema PINA telah diluncurkan yakni jalan tol Trans Jawa, termasuk Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu), Bandara Internasional Jawa Barat, hingga pembangkit listrik di Aceh yang dibangun PT. PP Energi.
(Baca juga: Mangkrak Puluhan Tahun, Tol Becakayu Akhirnya Diresmikan Jokowi)
Bambang juga menyatakan ada beberapa proyek infrastruktur pembangkit listrik lagi yang siap didanai dengan skema PINA ini. Namun dia tidak merinci lagi apa saja dan di mana proyek tersebut akan dibangun, "Ada lagi yaitu pembangkit (listrik)," katanya.
Dirinya juga menawarkan kepada pihak swasta apabila skema pembiayaan langsung dengan PINA ini belum menarik, maka swasta dapat masuk ke dalam proyek infrastrujtur dengan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang asetnya berupa sektor riil. "Ini instrumen alternatif juga," katanya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan beberapa skema yang menarik bagi pengusaha lokal adalah pembiayaan dengan dana abadi (sovereign wealth fund). Ini mengingat skema tersebut memiliki risiko yang terukur hingga arus kas yang jelas. "Itu yang membantu para pengusaha berpartisipasi," katanya.
(Baca juga: BUMN Harus Mengerjakan Proyek yang Tak Diminati Swasta)
Dia juga berharap helatan IIW 2017 ini juga akan lebih sukses ketimbang acara IIW 2016 lalu . Apalagi pada tahun lalu tahun kemarin acara ini dihadiri oleh 33 negara, 15.895 investor, serta 158 perusahaan dalam negeri dan 33 luar negeri.