Kalangan pengusaha menyatakan menolak rencana pemerintah menaikkan tarif cukai rokok. Kenaikan cukai dianggap bisa memicu efek domino yang tidak hanya dapat merugikan industri rokok, tapi bakal berdampak juga hingga ke petani tembakau.
Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardhana meminta agar pemerintah tidak mengubah tarif cukai rokok. Informasi yang dia dapat, pemerintah akan menaikkan tarif cukai untuk rokok pada kisaran 6%-8,5%.
"Saran Apindo, cukai tetap tidak perlu naik atau turun," kata Danang dalam diskusi media di ICE BSD City, Banten. (Baca: Aliansi Masyarakat Tembakau Tolak Kenaikan Cukai Rokok)
Dia mengklaim Apindo telah melakukan uji coba dan kajian mengenai dampak kebijakan kenaikan tarif cukai rokok. Hasilnya, kenaikan cukai yang membuat harga rokok yang naik, malah akan berdampak pada produksi. Perusahaan-perusahaan, khususnya yang besar, akan mengurangi produksinya dengan alasan efisiensi.
Pemerintah menaikkan tarif cukai rokok untuk mengejar penerimaan negara lewat sektor cukai. dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2018, penerimaan cukai ditargetkan sebesar Rp 155,4 triliun. Sekitar Rp 148,23 triliun berasal dari cukai hasil tembakau.
Menurutnya, kenaikan cukai rokok malah bakal membuat pemerintah kesulitan mengejar target penerimaan lewat sektor cukai. "Tahun lalu saja tidak tercapai target sebanyak 2%, naiknya harga rokok bakal mengurangi permintaan semakin tinggi, 5-6%," jelas Danang.
Dampak lain mahalnya harga rokok bakal membuat masyarakat beralih menggunakan tembakau yang tidak teruji dan semakin berbahaya buat kesehatan. Contohnya seperti mahalnya harga alkohol yang memicu masyarakat meminum alkohol oplosan yang akibatnya fatal.
(Baca: Cukai Diusulkan Naik 200%, Harga Rokok Jadi Rp 25 Ribu per Bungkus)
Sementara, Manajer Leaf Agronomy PT HM Sampoerna Tbk. Bakti Kurniawan mengaku pihaknya bakal mengikuti apapun keputusan cukai rokok yang dikeluarkan pemerintah. Namun, dia ingin regulasi yang diterbitkan telah mempertimbangkan dampak positif dan negatif.
"Salah satu yang mungkin terjadi adalah kenaikan harga barang, masyarakat mungkin bakal tetap membeli atau malah mencari barang barang yang ilegal," ujar Bakti.