(Baca: Laba BNI Semester I Melonjak 47% Berkat Derasnya Penyaluran Kredit)

Direktur BTN, Imam Nugroho Soeko menjelaskan, ketidakikutsertaan BTN dalam skema subsidi FLPP ini dinilai tidak memberikan dampak yang signifikan ke masyarakat maupun developer. Menurutnya, dampaknya justru terasa di BTN sendiri karena harus bekerja lebih keras untuk mencari pendanaan.

"SSB ini anggaran lebih kecil. Pemerintah hanya menyediakan 6 persen. Jadi pemerintah bisa menghemat ketika ada kemungkinan pelebaran defisit dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," ujar Imam.

Dari segi sumber pembiayaan, BTN tengah menggelar transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Selain itu, perseroan juga terus menerbitkan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri.

(Baca: Kredit Bank Mandiri Tumbuh 11,6%, Rasio Kredit Seret Masih Tinggi)

Untuk mempermudah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mengakses KPR, dapat dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital.

Sementara dari sisi pasokan rumahnya sendiri, BTN juga memfasilitasi pembiayaan pembebasan lahan, konstruksi perumahan, hingga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk mencetak pengembang andal

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian