Sebanyak 16 bank menyatakan siap memberikan pinjaman senilai Rp 3,22 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Trans Jawa, ruas Pemalang - Batang. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam hal ini bertindak sebagai mandated lead arrangers and bookrunners sekaligus menjalankan fungsi keagenan dalam sindikasi bank-bank tersebut.
Pemimpin Unit Bisnis Sindikasi BNI Betty Nurbaiti Alwi mengatakan pembiayaan kredit sindikasi ini merupakan bagian dari minat perbankan dalam membiayai infrastruktur. Dirinya tidak menutup kemungkinan sindikasi bank ini akan membiayai proyek jalan tol lain di masa depan. Adapun pinjaman tersebut memiliki tenor 13,5 tahun dimulai saat perjanjian ditandatangani.
(Baca: Jokowi Minta Menteri Terbuka Masalah Dana Proyek Infrastruktur)
Betty menjelaskan dari 16 bank tersebut, 12 diantaranya merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sedangkan sisanya merupakan bank nasional. Beberapa di antara BPD tersebut adalah Bank Jambi, Bank Jateng, hingga Bank Maluku Malut. Sedangkan selain BNI, bank nasional yang berpartisipasi dalam pembiayaan tol tersebut adalah PT Bank Panin Tbk., Bank Artha Graha, serta PT Bank ICBC Indonesia.
"Dari 12 BPD, ada yang merupakan bank syariah," kata Betty dalam sambutannya saat penandatanganan pembiayaan kredit sindikasi proyek tersebut di Jakarta, Rabu (21/5). (Baca: Mudik Lebaran, Tol dari Jakarta Ditargetkan Tembus Hingga Kendal)
Di kesempatan yang sama, Supriyono, Direktur Utama PT Pemalang - Batang Toll Road selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tol ini, berharap sindikasi perbankan yang sama dapat kembali berpartisipasi menambal kekurangan pembiayaan ruas tol ini. Hal ini lantaran kebutuhan pembangunan tol Pemalang - Batang yang naik dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 6,4 triliun.
Dia beralasan meningkatnya nilai investasi ini disebabkan ada perlakuan khusus untuk pengerjaan tanah di ruas tol tersebut. Pihaknya perlu menambah timbunan tanah untuk mendukung pembangunan banyak jembatan di ruas tol Pemalang - Batang. (Baca: Jelang Lebaran, Jasa Marga Siap Operasikan Tol Bawen-Salatiga)
"Tadinya hanya tanah lunak, ternyata perlu perhatian khusus seperti vakum untuk 4,6 kilometer dan Prefabricated Vertical Drains sepanjang 18 kilometer," katanya. Mendengar hal tersebut, Betty yang mewakili sindikasi mengatakan akan mengkaji kemungkinan penambahan pinjaman.
Mengenai perkembangan proyek tol Pemalang-Batang, saat ini pembangunan fisiknya sudah mencapai 24,8 persen. Sedangkan lahan yang telah bebas mencapai 96,4 persen. Supriyono menargetkan setidaknya ada beberapa kilometer jalan telah dipasang beton di atas timbunan tanah ini. Sehingga saat arus mudik lebaran mendatang, tol ini bisa dilewati kendaraan.
"Sedangkan target seluruhnya selesai Juni 2018," katanya. (Baca: Baru 9 Persen Proyek Strategis Rampung, Jokowi Perketat Pengajuan Baru)