Kemenhub Ingin Kembangkan Transportasi Kanal dan MRT Jakarta

Arief Kamaludin|KATADATA
Hemin (30 tahun), bekerja mengecat pipa di terowongan bawah tanah, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
10/2/2017, 13.04 WIB

Pemerintah melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) tengah melakukan revisi atas Proyek Strategis Nasional (PSN). Pada komite ini, Kementerian Perhubungan mengusulkan sedikitnya enam tambahan proyek.

Dua di antara proyek yang diajukan itu berada di Jakarta yakni Inland Water Way dan Mass Rapid Transit (MRT) East-West. Sementara empat proyek lainnya meliputi Kereta Api Jogjakarta-Kulon Progo, Kereta Semi-Cepat Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Patimban dan Kereta Api di Medan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Inland Water Way merupakan proyek yang akan dikerjakan oleh PT Pelindo II (Persero). Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa proyek ini bisa dikerjasamakan dengan pihak asing melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

(Baca juga: 13 Jalan Tol Masuk Daftar Tambahan Proyek Strategis Nasional)

“Proyek ini sendiri bertujuan untuk mengoptimalkan potensi jalur kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik,” kata Budi Karya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (10/2).

Optimalisasi transportasi kanal ini akan menghubungkan area Pelabuhan Tanjung Priok dengan area hinterland. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus logistik jalur darat dari kawasan industri Cikarang dan Karawang menuju Pelabuhan Tanjung Priok.


Hambatan Pembangunan Proyek Strategis Nasional

Lalu, MRT East-West, akan dibangun untuk meningkatkan fasilitas transportasi umum dan mengurangi kemacetan di Jakarta. Proyek sepanjang 87 kilometer ini rencananya akan menghubungkan Jakarta dengan Bekasi hingga Cikarang.

Sementara, Pelabuhan Patimban dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya merupakan proyek strategis yang sudah dalam tahap studi kelayakan, namun belum mendapat pendanaan.

Kemudian, Kereta Api Jogjakarta-Kulon Progo ini dibangun untuk menghubungkan pusat kota Yogyakarta ke bandara baru di Kulon Progo. Terakhir, Kereta Api di Medan yang dibangun sebagai bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sumatera.

(Baca juga:  Bandara Soekarno Hatta Bakal Dilalui Skytrain pada Juni 2017)

"Ya nanti ada yang kerja sama lah (pemerintah dan badan usaha). Kombinasilah. Masih belum tau detailnya dan daya dukungnya seperti apa," ujar Budi Karya.

Sebelumnya, Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto mengatakan revisi program strategis nasional dilakukan karena beberapa hal. Salah satunya karena ada 16 proyek yang saat ini sudah selesai pembangunannya.

Namun, dia juga tidak menampik adanya proyek yang perlu dievaluasi. "Jadi pergantiannya bisa kurang atau bisa lebih dari 16. Kami masih tunggu usulan Kementerian dan Lembaga,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Reporter: Miftah Ardhian