Industri Makanan dan Minuman Ditargetkan Tumbuh Stabil 8-9 Persen

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
3/2/2017, 18.16 WIB


Jumlah Investasi 2016 Menurut Sekto

Bagaimanapun, ia memberikan beberapa catatan pada pemerintah. Di antaranya terkait dengan lemahnya daya saing dan profitabilitas industri yang dinilainya menurun. Penyebabnya adalah regulasi teknis dari lembaga dan kementerian yang  dianggap membebani.

“Ancaman tambahan biaya dari kementerian dan lembaga mohon direview kembali. Jangan sampai daya saing kita makin lemah. Terbukti, 2016 ekspor masih stagnan belum ada pertumbuhan,” katanya.

Sementara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberi pernyataan lebih optimistis. Ia memprediksi pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun ini mencapai 9 persen. Hal ini salah satunya didukung oleh pengembangan ekspansi dari dunia usaha sektor makanan dan minuman pada tahun ini.

(Baca juga: Efek Trump, Ekspor Produk Pangan ke Amerika Bisa Meningkat)

"Karena memang konsumennya tumbuh, industri ini memang sedang tumbuh. Jadi kalau secara akumulatif, pertumbuhan industri mamin 9 persen bisa dicapai," tutur Airlangga di kantornya.

Industri makanan dan minuman menjadi penyumbang terbesar sektor nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Porsinya dalam PDB hingga kuartal III 2016 mencapai 33,6 persen, dengan nilai Rp 192,69 triliun. Adapun pertumbuhan industri nonmigas keseluruhan sebesar 4,71 persen.  Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 sebesar 7,94 persen, angka tersebut jauh lebih tinggi.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman