WIKA Raup Kontrak Rp 5,09 Triliun Sepanjang Januari 2017

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Pingit Aria
3/2/2017, 15.49 WIB

Dalam investasi untuk pembangunan PLTG di  Bitung dan Likupang, WIKA akan bekerjasama dengan PLN dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulawesi Utara. “Kami sudah sangat berpengalaman membangun PLTG dan yakin bahwa kami bisa menyelesaikan PLTG tersebut kurang dari 1 tahun setelah kontrak beres,” kata Bintang.

Saat ini, WIKA sudah memiliki berbagai proyek properti seperti TamanSari Metropolitan Manado serta hotel dan apartemen TamanSari Lagoon di kota Manado. Selain itu, WIKA juga turut berinvestasi di jalan tol Manado-Bitung dan sedang membangun Bendungan Kuwil yang baru saja ditinjau oleh Presiden Joko Widodo.

(Baca juga:  2017, Wika Bidik Nilai Kontrak Proyek Infrastruktur Rp 102,9 Triliun)

WIKA juga menekankan kesiapan keuangan WIKA untuk merealisasikan berbagai kerja sama tersebut. Sebab, perusahaan pelat merah ini baru melakukan rights issue dan memperoleh suntikan modal sebesar Rp 6,15 Triliun.

Sepanjang 2017, WIKA menargetkan kontrak sebesar Rp 102,937 Triliun atau naik sebesar 26,30 persen dari target tahun 2016. Di mana, kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp 43,25 triliun dan carry over tahun 2016 sebesar Rp 59,69 triliun.

Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diproyeksikan berasal dari Pemerintah 29,8 persen; BUMN 30 persen; dan Swasta 40,2 persen. Dari sana, target Penjualan ditargetkan sebesar Rp 25,75 triliun atau naik 32,81 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 17,29 triliun.

Sementara laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk Tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp 1,219 triliun atau naik 20 persen dari prognosa tahun 2016 yang diperkirakan menembus rekor pencapaian WIKA selama ini.

(Baca juga: Nasib Pembiayaan Kereta LRT Jakarta - Bogor di Tangan Sri Mulyani)

Untuk Belanja Modal (Capital Expenditure/CAPEX) tahun 2017, WIKA menganggarkan Rp 12,02 triliun. Angka itu terdiri dari aset tetap Rp 871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp 1,12 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp 2,29 triliun, pengembangan usaha yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 2,37 triliun, serta pengembangan usaha di luar PMN; Paket-1 sebesar Rp1,47 triliun dan Paket-2 sebesar Rp 3,9 triliun.

Saat ini, WIKA sedang menunggu hasil audit yang akan kami umumkan di bulan Maret 2017.

Halaman: