Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat melanjutkan kerjasama tiga proyek infrastruktur transportasi. Ketiganya adalah pembangunan Pelabuhan Patimban, kereta semicepat Jakarta-Surabaya, serta sistem elektrifikasi dalam proyek double double track kereta api.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Keiichi Ishii di kantor Kementerian Perhubungan. "Dalam pertemuan tersebut, perencanaan pembangunan Pelabuhan Patimban telah dibahas sangat detail, misalnya kapan selesai," kata Budi dalam siaran persnya, Kamis (29/12).
(Baca: Target Pinjaman Pelabuhan Patimban Rp 22 Triliun Diteken Mei 2017)
Meski begitu, kedua negara masih akan membahas lebih lanjut mengenai pengelolaan Pelabuhan Patimban. Budi menuturkan, keterlibatan para pihak dan bentuk usaha yang akan dikerjasamakan masih dibahas oleh pihak Jepang dan perusahaan swasta di Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang mempersiapkan desain studi kelayakan (feasibility study), analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), dan proses pinjaman maupun investasi lokal. Proses Amdal diharapkan selesai pada Februari 2017.
(Baca: Bertahap, Utang dari Jepang Rp 47 Triliun untuk Proyek Patimban)
Rencananya, pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, menggunakan pinjaman lunak dari pemerintah Jepang melalui JICA. Keberadaan Pelabuhan Patimban ditargetkan mampu terintegrasi dengan Pelabuhan Utama Tanjung Priok untuk meningkatkan efisiensi distribusi logistik di Indonesia.
Sementara itu, untuk proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya, Budi menyebut Jepang juga sudah menawarkan beberapa bantuan, termasuk dalam studi kelayakan. Selain itu, meminta Pemerintah Indonesia menyampaikan gambaran teknis proyek kereta berkecepatan 160 kilometer per jam tersebut.
(Baca: Studi Kelayakan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Segera Rampung)
Proyek ketiga yang disepakati adalah elektrifikasi serta double double track. Namun, Budi mengatakan, proyek ini masih membutuhkan pembahasan lebih intensif.