Lewati Target, Kontrak Wika Tahun Ini Tembus Rp 82 Triliun

ARIEF KAMALUDDIN | KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
21/12/2016, 11.32 WIB

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Menyatakan bahwa jumlah kontrak yang diperoleh pada tahun 2016 ini telah melampaui target. Hingga akhir tahun ini, total kontrak yang diperoleh tercatat sebesar Rp 82,3 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya (Wika) Bintang Perbowo menjelaskan, dengan pencapaian kontrak tersebut, Wika telah melampaui target yang dipatok sebelumnya, yaitu sebesar Rp 81,5 triliun. Di antaranya, terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 52,8 triliun dan carry over tahun 2015 sebesar Rp 28,67 triliun.

“Alhasil, dengan pencapaian kontrak sebesar Rp 82,3 triliun ini, Wika telah melampaui targetnya sebesar delapan persen,” kata Bintang melalui keterangan resminya, Rabu, 21 Desember 2016.

(Baca juga: Pertamina Pilih Wika Bangun Dermaga untuk Kilang Balikpapan)

Bintang menjelaskan, peningkatan nilai kontrak yang dicapai oleh Wika, didasari oleh adanya total kontrak baru per Desember menjadi Rp 53,6 triliun atau meningkat sebesar 112,5 persen, jika dibandingkan dengan realisasi perolehan kontrak baru pada periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp25,22 triliun.

"Raihan ini tentu saja semakin menjaga keyakinan Perseroan untuk meraih laba bersih sebesar Rp 940 miliar pada 2016," ujar Bintang.

Beberapa proyek yang telah diperoleh Wika hingga pekan kedua Desember 2016 ini antara lain, Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, LRT DKI Jakarta, Jalan Tol Gempol Porong, Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) II, Bendungan Cipanas I, Pembangunan Hotel, Perkantoran dan Convention Hall Grup Puncak Surabaya.

Kemudian, Wika juga memperoleh proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Automatic People Mover System Bandara Soekarno Hatta, Renovasi Velodrome, Bendungan Kuwil Manado, Review Design Oecusse, Rusun Atlet Kemayoran, Flyover Semanggi, Flyover Kramasan, dan Jaringan Gas Prabumulih.

(Baca juga: Jokowi: Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Selesai Akhir 2018)

Selain itu, terdapat proyek lainnya seperti proyek Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang terdiri dari SPBG Bekasi, Fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, Transmart Mataram, Transmart Tegal, Sudirman Hill, Produksi Box Girder Jalan Layang Kereta Api Medan-Kualanamu, Elevated Road Maros – Bone, dan Tol Bawen-Solo Seksi 2.

Bintang menatakan, torehan positif perolehan kontrak Wika pada tahun ini tidak dapat dilepaskan dari aksi korporasi berupa right issue melalui mekanisme Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD). Dari aksi korporasi tersebut, Wika memperoleh dana serapan Rp2,149 triliun. Atas dasar tersebut, Bintang mengatakan, serapan dana tersebut sebagai motor bergairahnya aksi korporasi Perseroan dalam mengejar berbagai proyek dan infrastruktur yang telah melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama akhir tahun lalu.


Oktober-November 2016, Empat BUMN Akan Right Issue Rp 14 Triliun

“Tambahan modal tersebut diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan finansial Perseroan untuk melaksanakan berbagai proyek pengembangan infrastruktur tanah air dan meningkatkan daya saing Perseroan sebagai perusahaan konstruksi dan infrastruktur, sehingga akan memperkuat kinerja dan performa Perseroan guna merealisasikan target yang telah direncanakan," ujar Bintang.

(Baca juga: Pembebasan Lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Akhir 2016)

Reporter: Miftah Ardhian