Pemerintah terus membuka pintu bagi investasi asing untuk mendorong industri dan berbagai proyek infrastruktur. Karena itu, dalam kunjungan kerja ke Busan, Korea Selatan pada akhir pekan lalu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan berbagai kemudahan berbisnis di Indonesia kepada100 Chief Executive Officer (CEO) perusahaan terkemuka di sana.
Tom, begitu Kepala BKPM ini biasa disapa, mengatakan pemerintah akan meningkatkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kepada para bos dari 75 perusahaan Korea Selatan itu, dia menyampaikan rencana perbaikan yang sedang dilakukan. Peserta yang hadir antara lain Chairman Kukdong Corporation, Vice Chairman Parkland, Chairman Steel Flower, Chairman World Power Tech, dan COO & Executive Vice President SK Shipping.
Menurut Tom, isu tersebut menjadi pembicaraan utama terkait pembenahan pemerintah untuk meningkatkan investasi asing. “BKPM akan kerja sama dengan Menteri Dalam Negeri dan BKPM Daerah untuk memperbaiki PTSP, terutama di daerah yang kinerjanya perlu ditingkatkan,” kata Tom dalam keterangan resminya, Minggu, 28 Agustus 2016. (Baca: Ekonomi Global dan Investasi Asing Tantangan Laju Pertumbuhan).
Karenanya, iklim investasi akan diperbaiki. Tom meyakinkan kepada para pengusaha di sana bahwa pemerintah serius melakukan reformasi. Hal ini sangat penting untuk meyakinakan mereka sehingga mau menanamkan modal di Indonesia. Apalagi, di tengah perlambatan ekonomi global saat ini, setiap negara berkompetisi untuk mendapatkan investasi asing secara langsung, Foreign Direct Investment (FDI).
Data BKPM menunjukkan angka realisasi investasi triwulan dua 2016 mencapai Rp 151,6 triliun, meningkat sebesar 12,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Jumlah itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri Rp 52,2 triliun, naik 21,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara penanaman modal asing sebesar Rp 99,4 triliun, naik 7,9 persen dibandingkan periode 2015.
Forum bisnis di Busan, kata Tom, merupakan kerja sama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul dan KBRI Seoul. Hadir sebagai pembicara yakni Direktur Promosi Sektoral BKPM, Kepala BKPMD Jawa Timur dan Ketua Korean Footwear Association di Indonesia. Turut hadir Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, John Prasetio. (Baca: Kepala BKPM Buka Opsi Revisi Daftar Negatif Investasi).
Bila melihat pergerakan investasi di Indoensia, Korea Selatan merupakan salah satu negara penting yang menjadi sumber investasi. Dalam daftar peringkat negara sumber investasi di semester satu, Korea menduduki peringkat kedelapan dengan realisasi investasi US$ 471,58 juta dan jumlah proyek mencapai 1.504 proyek.