PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menyatakan siap menampung dana yang masuk ke dalam negeri (repatriasi) dari program pengampunan pajak atau tax amnesty. Saat ini perseroan sedang menyiapkan tiga proyek jalan tol untuk menyerap dana tersebut.

“Yaitu ruas tol Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, dan Soreang-Pasir Koja di Bandung,” kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi kepada Katadata, Jumat (29/7). Namun, dia belum bisa menyebutkan berapa perkiraan dana yang bisa diserap dari tiga proyek tol ini.

Selain tiga proyek tol tersebut, sebenarnya masih ada proyek tol lain yang bisa menarik minat peserta tax amnesty menginvestasikan uangnya. Beberapa diantaranya adalah tol Serang-Panimbang di Banten dan Cisumdawu di Jatinangor, Jawa Barat. Saat ini perseroan sedang mengikuti proses lelang untuk kedua ruas tol tersebut.

(Baca: Jokowi Paparkan Proyek-Proyek yang Butuh Dana Tax Amnesty)

Menurutnya proyek-proyek tol tersebut berpeluang menyerap dana repatriasi karena memiliki margin keuntungan yang cukup baik. Wijaya Karya pun akan menjelaskan dan berusaha meyakinkan calon investor mengenai hal ini.

Wijaya Karya juga akan menyiapkan dua skema untuk menyerap dana repatriasi ini, yakni berupa pinjaman dan ekuitas. Usulan skema ini sudah diajukan kepada pemegang saham, yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Untuk skema pinjaman, perusahaan pelat merah ini berencana menerbitkan surat utang atau obligasi. Sementara itu dalam skema ekuitas, Wijaya Karya menyatakan akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk beberapa anak usahanya.

(Baca: Bank di Singapura Rayu WNI Agar Tak Repatriasi)

Rencananya perseroan akan melepas dua anak usahanya melantai di bursa saham pada tahun depan. Keduanya adalah PT Wika Realty dan PT Wika Industri Energi. Wijaya Karya berniat menjual sekitar 30 persen saham dari masing-masing anak usahanya itu. Suradi menjelaskan, perseroan mentargetkan dana repatriasi sebesar Rp 1 triliun dari kedua divestasi saham itu

Ada juga PT Wika Gedung yang akan menjalani proses IPO pada 2019. Dalam jangka waktu lima ke depan, Wijaya Karya menargetkan bisa meraup dana repatriasi hingga Rp 10 triliun untuk membiayai proyek-proyek perseroan.

(Baca: Jemput Bola, Jokowi Sosialisasikan Tax Amnesty ke Singapura)

Reporter: Miftah Ardhian