KATADATA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mencari kontraktor baru untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Batang-Semarang, yang merupakan bagian dari rangkaian tol Trans Jawa. Tercatat ada lima kelompok kontraktor kakap yang berminat dan bersaing untuk menggarap proyek jalan tol sepanjang 75 kilometer tersebut.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, pihaknya telah menerima pernyataan minat dari lima kontraktor untuk membangun tol Batang – Semarang. Mereka pun telah menyelesaikan prakualifikasi yang merupakan bagian dari proses lelang. “Lima perusahaan itu (terplih) dari hasil prakualifikasinya,” katanya dalam siaran pers kementerian PUPR, Kamis (28/1).
Pertama, konsorsium PT Jasa Marga Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Kedua, konsorsium Plus Expressway International Bhd, PT Nusa Raya Cipta Tbk dan PT Saratoga Investasma Sedaya. Ketiga, Konsorsium China Harbour Indonesia dan PT Lancar Jaya Mandiri Abadi. Keempat, PT. Bangun Tjipta Sarana. Kelima, PT PP Tbk. Dalam waktu satu bulan, para kandidat kontraktor itu harus mengajukan penawaran kepada Kementerian PUPR.
(Baca: Pemerintah Bentengi 225 Proyek Infrastruktur dari Kriminalisasi)
Sebelumnya, pemegang konsesi pembangunan ruas tol Batang-Semarang ini adalah PT Marga Setia Puritama. Namun, Kementerian PUPR telah mencabut konsesinya karena perusahaan itu tidak menyetorkan uang jaminan sebagai tanda komitmen melanjutkan pembangunan proyek tersebut. “Kami sudah pertemukan mereka dengan mitra strategis (agar proyek dilanjutkan, namun tetap tidak ada solusi. Ya kami harus retender,” kata Basuki.
Ia pun berharap, proses lelang ulang ini bisa rampung pada Maret mendatang. Kalau proses lelang rampung dan kontraktornya sudah terpilih, maka Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) langsung dapat bekerja.
Sedangkan dari sisi Kementerian PUPR, Basuki menegaskan akan tetap mendukung kelancaran pembangunan proyek itu melalui upaya pembebasan lahan. Kementerian PUPR saat ini sudah melakukan land clearing atau pembebasan lahan di lahan milik PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sepanjang 10 kilometer kilometer. Ini bagian dari 30 kilometer hingga 35 kilometer total lahan PTPN IX yang dilintasi ruas tol Batang- Semarang.
(Baca: Rute Tol Jakarta - Cikampek II Diputuskan Tahun Ini)
Pemerintah sebelumnya menargetkan pembangunan jalan tol Trans Jawa sepanjang 806 kilometer, akan selesai dan mulai beroperasi pada 2018. Tol ini akan menghubungkan Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. “Saat ini prioritas pertama program Trans Jawa (yakni) Surabaya-Jakarta (akan selesai) 2018,” ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) saat itu, Achmad Gani Ghazali.
Dia mengatakan, rencananya tol Trans Jawa ini akan menghubungkan Merak hingga Banyuwangi. Namun, saat ini pemerintah membagi pembangunannya menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. Tahap kedua menautkan Merak hingga Banyuwangi, yang akan dikerjakan setelah tahap pertama selesai.
(Baca: Hutama Karya Yakin Sebagian Empat Tol Sumatera Kelar Tahun Ini)
Untuk tahap pertama, sebagian ruas jalan tol Trans Jawa ini memang sudah beroperasi, tapi belum seluruhnya terhubung. Beberapa ruas tol yang sudah beroperasi tersebut di antaranya dari Merak-Jakarta-Cikampek, Cikampek – Palimanan, serta Palimanan-Kanci-Pejagan.
Pembangunan tahap pertama memprioritaskan sembilan ruas tol sepanjang 615 kilometer dengan investasi Rp 51,41 triliun. Ruas tol tersebut adalah Cikampek-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Mojokerto-Jombang-Kertosono, dan Mojokerto-Surabaya.