KATADATA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjelaskan beberapa proyek infrastruktur yang siap dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan dari enam proyek ditawarkan pemerintah untuk dibiayai AIIB, empat diantaranya merupakan usulan dari Bappenas. Nilai dari empat proyek ini sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Wismana menjelaskan keempat proyek tersebut berasal dari Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (Blue Book) 2015 – 2019. “Dari list Bluebook, kami bagi dan tawarkan. Empat proyek ini yang belum dapat pinjaman, jadi kami tawarkan,” kata Wismana saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (22/1).

Keempat proyek tersebut adalah pengembangan jalan nasional di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara senilai US$ 250 juta, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Ibukota Kecamatan (IKK) senilai US$ 50 juta, pengadaan rel kereta senilai US$ 292,3 juta, dan pengembangan stasiun transmisi televisi senilai US$ 411 juta. (Baca: Utang ke AIIB, Pemerintah Genjot Proyek Infrastruktur)

Sebenarnya total pinjaman yang diusulkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mencapai US$ 2 miliar. Wismana menjelaskan sisa tawaran pinjaman masih akan dikaji apakah akan berupa pinjaman langsung ke beberapa proyek infrastruktur yang digarap oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Tergantung perkembangan dan kebutuhan, kami akan review lagi di Blue Book,” kata Wismana.

Sebelumnya Bambang mengatakan ada enam proyek yang diusulkan kepada AIIB senilai US$ 2 miliar. Namun, dia tidak menjelaskan apa saja proyek tersebut. Yang pasti keenamnya merupakan proyek infrastruktur pemerintah untuk periode 2016 dan 2017. Proyek ini untuk mempercepat pembangunan sarana dasar demi menyokong pertumbuhan ekonomi.

Akhir pekan lalu Bambang menghadiri acara peresmian operasi penuh AIIB oleh Presiden Cina Xi Jin Ping di Beijing dan dihadiri perwakilan dari 57 negara anggota. Setelah peresmian juga digelar pertemuan antar Direktur AIIB. Pada kesempatan itulah Bambang mengajukan pembiayaan proyek infrastruktur tersebut. “Dalam dua tahap awal, kami mengajukan (pembiayaan) di atas US$ 2 miliar,” kata Bambang.

Untuk diketahui, Bambang menjabat sebagai Gubernur AIIB, sementara posisi Ex Officio ditempati Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Tokoh lain dari Indonesia yaitu mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Andin Hadiyanto yang dipercaya sebagai Direktur Eksekutif AIIB. Sementara itu, Ketua AIIB diduduki Menteri Keuangan Cina Lou Jiwei.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution