Indonesia Jajaki Pembangunan Rubber Valley US$ 5 Miliar

Karet
Penulis:
Editor: Arsip
28/8/2014, 10.39 WIB

KATADATA ? Kementerian Perindustrian bersama Dewan Karet Indonesia berencana membangun kawasan industrial khusus karet (Rubber Valley), di Kalimantan Timur. Pengembangan rubber valley yang bisa menampung ratusan perusahaan hilir karet ini akan membutuhkan investasi sebesar US$ 5 miliar, atau Rp 58,6 triliun.

Ketua Umum Dewan Karet Aziz Pane mengatakan selama ini karet alam yang dihasilkan perkebunan di Indonesia lebih banyak diekspor. Hanya 15 persen dari produksinya sebesar 3 juta ton, yang diolah di dalam negeri. Pembangunan Rubber Valley bisa memacu hilirisasi industri karet dan meningkatkan nilai tambah.

?Rubber Valley di Shandong, China, mampu menampung ratusan perusahaan pengolahan karet. Padahal, mereka tidak punya karet alam, dan mendatangkan bahan bakunya dari kita (Indonesia),? ujar Aziz, seperti dikutip harian Kontan, Kamis (28/8).

Sebagai tahap awal, Rubber Valley ini bisa diisi dengan 10 pabrik pengolahan karet. Untuk pembangunan satu pabrik dibutuhkan investasi sekitar US$ 100-500 juta. Menurut Aziz, pihaknya sudah siap menarik investor-investor asing, diantarnya Jepang, Korea Selatan dan Singapura.

Reporter: Redaksi