Indonesia Selidiki Lonjakan Impor Karpet dari Tiongkok

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi. BPS mencatat terjadi tren kenaikan pada produk karpet dan penutup lantai tekstil lainnya asal Tiongkok dalam tiga tahun terakhir atau 2017-2019.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
12/6/2020, 13.53 WIB

Negara asal impor karpet dan penutup lantai tekstil lainnya di antaranya Tiongkok, Turki, Korea Selatan, dan Jepang. Sementara, volume impor produk ini terbesar berasal dari Tiongkok dengan pangsa impor pada 2017 sebesar 50,2 persen, kemudian pada 2018 naik menjadi 56,1 persen, dan pada 2019 naik menjadi 63,4 persen dari total impor di Indonesia.

Mardjoko mengatakan, ada indikasi awal  ancaman kerugian serius yang dialami industri dalam negeri sebagai akibat lonjakan impor tersebut. Kerugian serius atau ancaman kerugian serius tersebut terlihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri pada 2017-2019.

(Baca: Tujuh Produk Impor Tiongkok Banjiri RI, Industri Minta Perlindungan)

Indikator tersebut antara lain penurunan keuntungan secara terus menerus akibat menurunnya volume produksi dan volume penjualan domestik, meningkatnya volume persediaan akhir atau jumlah barang yang tidak terjual, menurunnya kapasitas terpakai, berkurangnya jumlah tenaga kerja, serta menurunnya pangsa pasar industri dalam negeri di pasar domestik.

KPPI pun mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk mendaftarkan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan atau interested parties selambat-lambatnya 15 hari sejak 11 Juni 2020. Permintaan informasi lainnya terkait penyelidikan bisa disampaikan secara tertulis kepada KPPI Kementerian Perdagangan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika