Pembiayaan Masih Jadi Kendala Eksportir Menembus Pasar Amerika Latin

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi aktivitas ekspor impor di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta.
Penulis: Rizky Alika
24/7/2020, 16.16 WIB

Adapun jaminan yang diagunkan cukup berupa komoditas yang disimpan di gudang SRG. Handito mengatakan, nantinya produk UMKM yang akan diekspor dapat dimasukkan ke gudang. Kemudian, eksportir akan memperoleh dana hasil ekspor tersebut.

"Setelah itu baru diekspor. Barangnya mungkin sampai beberapa bulan kemudian tapi uangnya sudah diambil duluan," ujar dia.

Dia menambahkan, mekanisme tersebut tengah dikembangkan bersama Lembaga Pembiayaan Eksportir Indonesia (LPEI) dan lembaga pembiayaan dari luar negeri.

Dengan demikian, para eksportir tidak perlu bergantung kepada perusahaan perdagangan di Tiongkok. "Kami siapkan trading company Indonesia dengan pembiayaan dari Indonesia dan dunia," ujar dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor membaik pada Juni 2020. Nilainya yang sebesar US$ 12,03 miliar meningkat sekitar 2,3% secara tahunan atau 15,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Kemudian, total nilai impor pada bulan yang sama mencapai US$ 10,76 miliar. Jumlah ini naik 27,6% dibandingkan Mei 2020, tetapi lebih rendah 6,4% dari jumlah pada Juni 2019.

Jika melihat kinerja ekspor dan impor sepanjang semester I-2020, terjadi penurunan secara tahunan. Nilai ekspor merosot 5,5%, sementara nilai impor turun lebih dalam di 14,3%.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika