Pengusaha Bidik Ekspor Makanan ke Pasar Retail Kolombia & Suriname

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.
Ilustrasi produk olahan coklat di rumah produksi Griya Coklat Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (29/7/2020). Aprindo menargetkan produk UMKM dalam negeri menembus pasar retail modern Kolumbia, Suriname dan Karibia.
Editor: Ekarina
30/7/2020, 14.47 WIB

Bila upaya ini berhasil, dia berharap neraca perdagangan Indonesia bisa meningkat. "Kita tahu saudara-saudara UMKM sangat terdampak pandemi dan dibantu pemerintah dengan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," kata Roy.

Hal senada juga diungkapkan  Duta Besar Indonesia di Suriname, Julang Pujianto. Julang mengatakan, produk makanan olahan dan bumbu asal Indonesia banyak diminati di Suriname.

Rempah asli Indonesia pun terus mencatat kenaikan ekspor setiap tahunnya. Oleh karena itu, dia pun menyambut baik rencana peretail yang akan membawa produk UMKM ke pasar tersebut. 

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memukul perekonomian Indonesia, termasuk UMKM. Salah satu dampaknya terdapat dari penurunan penjualan yang hampir dirasakan oleh seluruh UMKM.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) terhadap 6.405 responden, sebanyak 36,7%, responden mengakui tidak ada penjualan. Selanjutnya, sebanyak 26% responden mengakui terdapat penurunan lebih dari 60%.

Di sisi lain, hanya 3,6% yang mengalami kenaikan penjualan. Detail hasil survei tersebut bisa dilihat dalam databoks berikut: 

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto