Harga Emas Dunia Terus Merangkak Naik, Logam Mulia Antam Stagnan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Pengunjung melakukan transaksi jual beli emas di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Penulis: Happy Fajrian
3/8/2020, 10.35 WIB

Harga emas dunia terus melanjutkan kenaikannya pada sesi perdagangan Senin (3/8) pagi, seiring dengan terus turunnya imbal hasil obligasi dan surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Sementara itu logam mulia Antam relatif tak bergerak di harga Rp 1.028.000 per gram.

Menurut data Bloomberg, harga emas dunia di pasar berjangka Comex berada di level US$ 1.989,3 per troy ons atau naik US$ 2,9 dibandingkan sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas di pasar spot turun US$ 2,4 menjadi US$ 1.973,46 per troy ons.

Tim analis ANZ memperkirakan harga emas masih bisa naik hingga ke level US$ 2.300 per troy ons walau sepanjang tahun ini atau year to date (ytd) telah naik hingga 30%. “Kami yakin reli (kenaikan harga emas) masih akan berlanjut,” tulis analis ANZ seperti dikutip Reuters, Senin (3/8).

Pendorongnya yaitu kebijakan The Fed yang menurunkan suku bunga acuannya hingga mendekati nol persen untuk mendorong perekonomian yang terpukul. Kebijakan ini  menekan imbal hasil obligasi dan surat utang pemerintah AS sehingga investor beralih ke emas.

Investor pun semakin cemas dengan tidak adanya paket stimulus baru dari pemerintah AS. Fitch juga menurunkan outlook surat utang AS dari stabil menjadi negatif seiring melemahnya credit strength dan membengkaknya defisit.

Ketidakpastian ini membuat imbal hasil obligasi AS 10 tahun mencapai level terendahnya di 0,52%. Sementara tingkat imbal hasil riil telah menembus angka -1%.

Halaman: