Pacu Ekspor, RI Kebut Negosiasi Dagang dengan Negara Amerika Selatan

Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pemerintah akan selesaikan perjanjan dagang dengan negara Amerika Selatn yang tergabunfg dalam Mercosur.
28/8/2020, 19.10 WIB

Angka ini berada di bawah Vietnam yang nilainya mencapai US$ 5 miliar atau setara Rp 73 triliun, Malaysia senilai US$ 4 miliar atau setara Rp 58 triliun dan Singapura senilai US$ 3,7 miliar atau setara Rp 54 triliun. "Perdagangan kita dengan Brasil masih nomor empat di Asia Tenggara," kata dia.

Kepala Pusat Pengkajian & Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa (Amerop) Ben Perkasa Drajat menjelaskan, potensi perdagangan Tanah Air dengan Negeri Samba sangat terbuka lebar.

Berdasarkan kajiannya, dalam periode 2015 - 2019 terjadi peningkatan perdagangan kedua negara sebanyak 11%. Namun, ekspor barng dari Indonesia merosot hingga 7%.

Sedangkan total perdagangan RI dan Brasil tahun lalu sebesar US$ 2,9 miliar atau setara Rp 42 triliun. Dari jumlah itu, ekspor Indonesia hanya US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun, sedangkan impornya mencapai US$ 1,9 miliar atau Rp 27 triliun. "Sekarang yang menjadi perhatian kami adalah defisit yang hampir dua kali lipat," kata dia.

Ben mengatakan beberapa produk-produk yang berpotensi diekspor ke Brasil adalah alat elektronik, mesin, alat kesehatan dan biji besi. Sedangkan komoditas yang telah ada di sana dan berpotensi ditingkatkan seperti minyak sawit, benang, ban, sepatu dan mesin. 

"Kita bisa punya pabrik di sana itu bagus, jadi ada produk yang punya nilai tambah tinggi," kata dia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto